TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Alami Gangguan Pencernaan, Mahasiswa FBS Unnes Meninggal di Kos-kosan

Jody sebelumnya terlihat muntah-muntah

Ilustrasi korban lakalantas. (IDN Times/Sukma Shakti)

Semarang, IDN Times - Seorang mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Unnes, Jody Yudha Permana ditemukan meninggal dunia dalam kondisi terbaring di kos-kosannya di Gang Pisang, Kelurahan Sekaran, Gunungpati. 

Pemuda berusia 23 tahun itu pertama kali ditemukan meninggal oleh seorang temannya pada Senin (20/12/2022) Malam. 

Baca Juga: Unnes Gandeng Google untuk Tekan Kasus Plagiat

1. Almarhum merupakan mahasiswa asal Bangka

Ilustrasi kamar kos ideal (instagram.com/self_diy)

Informasi yang diperoleh IDN Times, Jody merupakan mahasiswa S1 jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Prodi Pendidikan Bahasa Jepang FBS. Dari identitas pribadinya diketahui Jody mahasiswa yang berasal dari Kabupaten Bangka Barat. 

Wakil Dekan FBS Unnes, Dr Eko Raharjo membenarkan ihwal meninggalnya Jody di kamar kos. Pihaknya bertanggung jawab sepenuhnya untuk memulangkan almarhum ke kampung halamannya. 

"Kami bertanggung jawab untuk proses pemulangan almarhum ke Bangka. Yang jelas dia habis menyelesaikan skripsi dan tinggal wisuda. Kemudian dia diketahui sakit," ujar Eko, dalam rekaman video yang diterima IDN Times, Selasa (20/12/2022).

2. Ada dugaan almarhum mengalami gangguan pencernaan

ilustrasi pencernaan yang sehat (fi.starsinsider.com)

Ia mengaku telah mendapat informasi bahwa almarhum sebenarnya berniat pulang ke Bangka setelah selesai mengerjakan skripsinya. 

Namun, belakangan almarhum jatuh sakit dan sering merasa tidak enak badan.

"Korban meninggal karena sakit. Tidak ada tanda kekerasan. Dan sejak tahun 2020 menurut informasi teman satu kontrakannya, dia setiap pagi muntah-muntah, kemudian gak enak badan. Mungkin karena mengerjakan skripsi ya. Sehingga dari analisa kami ada gangguan pencernaan. Terkahir informasinya dia makannya hanya bubur dan roti," ungkapnya. 

3. Sudah selesaikan skripsi dan tinggal diwisuda

Ilustrasi mengerjakan skripsi (pexels.com/Vlada Karpovich)

Di samping itu, sebelum meninggal, almarhum juga kerap mengerjakan tugas skripsi. Bahkan dua hari lalu dosen pembimbingnya telah menandatangani berkas yang membuktikan jika almarhum sudah selesai mengerjakan skripsi. 

"Dia sudah menyelesaikan skripsi, satu dua hari yang lalu dosennya juga menandatangani skripsi. Rencananya dia mau pulang ngabarin keluarganya kalau mau diwisuda, tapi ternyata Allah berkehendak lain," akunya. 

Untuk proses pemulangan jenazah almarhum, katanya sudah dilakukan siang ini. Jenazah almarhum dipulangkan pihak kampus melalui Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani menggunakan pesawat. 

"Alhamdulillah jenazah sudah diberangkatkan siang tadi pukul dua belas dari Bandara Ahmad Yani. Proses pemberangkatan jenazah ke Bangka dengan prosesdur pihak kepolisian dan rumah sakit," jelasnya. 

Baca Juga: Cerita Margareta, Tekun Teliti Gunung Ungaran, Kini Jadi Guru Besar Biodiversitas Unnes

Berita Terkini Lainnya