TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dapat 760 Dosis Sinopharm, Buruh Jateng Disuntik Vaksin Gotong Royong

Ketersediaan obat vaksin ternyata masih terbatas

Vaksin virus corona (COVID-19) buatan Sinopharm (ANTARA FOTO/REUTERS/Sebastian Castaneda)

Semarang, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah menyebut sampai saat ini baru 3,6 juta atau sekitar 15 persen warga Jateng yang sudah mengikuti proses vaksinasi COVID-19. Untuk mempercepat, Kepala Dinkes Jawa Tengah, Yulianto Prabowo menyatakan sedang menargetkan sebanyak 85 ribu warganya yang divaksinasi dalam sehari.

"Target vaksinasi di Jawa Tengah sekarang mencapai 85 ribu sehari. Nah hingga saat ini kemampuan kita ya segitu. Soalnya kemampuan setiap kabupaten/kota kan beda-beda. Dan yang paling cepat itu ada di Kota Semarang dan Solo. Ini karena banyaknya fasilitas kesehatan (faskes) yang tersedia dan fasilitasnya yang masih mencukupi. Jadi beda kondisinya sama di Brebes, Kendal, atau Pemalang," ungkapnya, Selasa (6/7/2021).

Baca Juga: Vaksin Gotong Royong Gak Laku di Jateng, Cuma 1 Persen Buruh yang Disuntik

1. Dinkes Jateng minta pelaku usaha gencarkan vaksin gotong royong

Ilustrasi vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Lebih lanjut, Yulianto mengungkapkan dirinya kini sedang mengupayakan mempercepat vaksinasi melalui program vaksin gotong royong. Ia meminta kepada pelaku usaha untuk menggencarkan vaksin gotong royong dengan mendatangi fasilitas kesehatan nonpemerintah.

Selain itu, para pelaku usaha diharapkan bisa tergerak membiayai vaksin gotong royong sehingga pekerja pabrik bisa memperoleh vaksinasi COVID-19 lebih cepat dari target awal.

"Mengingat jumlah warga yang sudah kurang lebih 3,6 juta atau baru 15 persen yang divaksinasi. Maka kita mesti melakukan perepatan. Caranya lewat dua program vaksinasi. Pertama dari vaksinasi gotong royong dan kedua dari vaksinasi program pemerintah. Untuk yang vaksin gotong royong peminatnya banyak. Tapi memang masih ada keterbatasan pada ketersediaan vaksinnya," beber Yulianto.

2. Peminat vaksin gotong royong banyak tapi barangnya yang terbatas

Presiden Jokowi tinjau proses penyuntikan Vaksin Gotong Royong (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Di lain pihak, informasi dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jateng, per Selasa (6/7/2021) sudah ada 725 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja mencapai 10 ribu lebih yang tertarik mengikuti vaksin gotong royong. 

"Ternyata sampai minggu lalu yang tertarik masih banyak permintaannya. Tapi vaksinnya yang terbatas. Jadinya, kita tingkatkan sinergi dengan Biofarma supaya bisa memperbanyak vaksinasi," ujar Kukrit Suryo Wicaksono, Ketua Kadin Jateng.

Baca Juga: Tekan Sebaran COVID-19, Indonesia Tambah 1 Juta Dosis Vaksin Sinopharm

Berita Terkini Lainnya