TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Deteksi Potensi Tsunami, 16 WRS Dipasang di 14 Daerah Jawa Tengah

Stasiun Geofisika perkuat mitigasi tsunami

Ilustrasi gempa bumi (IDN Times/Sukma Shakti)

Semarang, IDN Times - Stasiun Geofisika Banjarnegara menyatakan hingga saat ini masih berupaya meningkatkan kehandalan sistem mitigasi untuk mendeteksi resiko kemunculan gelombang tsunami di wilayah Jawa Tengah.

Upaya yang mereka lakukan kini telah memasang 16 peralatan warning receiver system(WRS) new generation di 14 kabupaten/kota.

Baca Juga: BMKG Uji Coba Kesiapan Sistem Diseminasi Hadapi Ancaman Tsunami

1. Alat WRS sudah terpasang di 14 kabupaten/kota

Alat WRS yang terpasang di Banjarnegara. Don't Stasiun Geofisika Banjarnegara

Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara, Setyoajie Prayodhie mengungkapkan ke-14 daerah yang telah dipasangi alat WRS tersebar di Kabupaten Banjarnegara, Kota Semarang, Purwokerto, Blora, Grobogan, Boyolali, Wonogiri, Klaten, Pekalongan, Pemalang, Batang, Tegal, Banyumas, Cilacap, kantor BPBD Jateng dan kantor bupati Kebumen.

"Dengan alat itu, bisa memberikan informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami secara real-time. Sedangkan untuk deteksi gempanya, memakai alat seismograph," kata Aji, sapaan akrabnya saat dikontak IDN Times, Minggu (27/9/2020).

2. Jateng saat ini dikelilingi tujuh sesar aktif dan zona megathrust

Ilustrasi Gempa (IDN Times/Sukma Shakti)

Pihaknya menekankan dengan topografis Pulau Jawa yang menjadi daerah aktif gempa bumi tektonik dan vulkanik, saat ini terdapat tujuh sesar aktif yang tersebar di seluruh daerah. Masing-masing di antaranya, sesar Baribis-Kendeng, Ajibarang, Pati, Semenanjung Muria, Ungaran.

Di kawasan pantai selatan Jawa, katanya juga ada zona subduksi yang terdapat lempeng Indon Australia. Termasuk zona megathrust.

"Aktivitas sesar atau patahan atau lempeng inilah terkadang bisa memicu gempa tektonik di laut. Kondisinya juga bisa memicu tsunami apabila kekuatannya cukup besar dan memicu deformasi dasar laut," jelasnya. 

3. Peralatan WRS bisa memberi sinyal peringatan dini tsunami per 3 menit

pixabay

Lebih lanjut lagi, sebagai upaya memperkuat observasi dan peringatan dini tsunami, pihaknya saat ini terus memperbanyak jejaring observasi dengan memasang 15 digital broadband seismograph di Jateng pada 2019 silam.

"Untuk tahun ini, kita juga pasang 16 WRS new generation. Harapannya mampu memberi informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami secara real-time atau per 3 menit. Sehingga dapat dimanfaatkan pemda untuk mengambil tahapan mitigasi," ujar Aji.

Ia berharap dengan memahami konsep evakuasi mandiri agar nantinya paham mengenai antisipasi sebelum munculnya gempa bumi.

"Tentunya tetap bersinergi dan berpedoman pada informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami yang dikeluarkan BMKG," tegasnya.

Baca Juga: Kenali Anomali Cuaca, Petani Jateng Diajari Mitigasi Perubahan Iklim

Berita Terkini Lainnya