TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Efek Gerak Semu Matahari, Banjir Rob Terjang Pantura Jateng saat Subuh

Banjir rob bakal berlangsung selama sebulan

Ilustrasi banjir (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Semarang, IDN Times - Fenomena gerak semu matahari yang saat ini berada di titik terdekat dengan Pulau Jawa telah menyebabkan air pasang atau rob mengalami peningkatan di sepanjang pesisir pantai utara Jawa Tengah. Limpasan air laut yang menggenangi pesisir Pantura sejak tanggal 2 September terpantau mengalami kenaikan ketimbang kondisi bulan sebelumnya. 

"Hasil pengamatan dari tim Pusat Hidro Oseonografi TNI AL, ketinggian banjir rob saat ini naik menjadi 0,8-0,9 sentimeter. Dan ketinggian maksimum sekitar 0,9 sentimeter muncul pada jam lima sampai jam enam pagi," ujar Ganis Erucahyo, Koordinator Prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Kelas IIB Tanjung Emas Semarang ketika dikontak IDN Times, Selasa (7/9/2021). 

Baca Juga: Waspada! Penghujung Januari, Banjir Rob Lebih Besar Terjang Pantura

1. Dua pelabuhan ikan terendam rob

ANTARA FOTO/Reno Esnir

Ganis menjelaskan munculnya banjirrob saat Subuh hanya terjadi selama sejam. Akan tetapi, ia memperkirakan banjir rob kali ini bakal mengganggu aktivitas masyarakat di sepanjang pesisir Pantura Jawa Tengah karena memiliki ketinggian yang bervariasi.

Tak cuma itu saja, ia mengaku saat ini akses masuk pelabuhan ikan di kawasan Morodemak, Kabupaten Demak dan pelabuhan ikan di Wonokerto, Pekalongan telah terendam banjir rob.

"Walaupun ini siklus tahunan, tapi ada perubahan dimana banjir sejak tanggal 2 September kemarin sering munculnya pas pagi hari. Tentunya sedikit banyak telah mengganggu aktivitas masyarakat. Titik ketinggian rob tertinggi saat ini berada di Morodemak sampai menggenangi akses jalan menuju pelabuhan ikan. Terus yang di Wonokerto kondisinya juga sama, ketinggian rob sekitar 0,9 sentimeter," jelasnya.

2. Banjir rob meningkat akibat efek gravitasi matahari

instagram.com/weathermanwill54

Berdasarkan analisa cuaca yang dilakukan pihaknya, banjir rob akan berlangsung hampir sebulan atau sampai 30 September nanti. Titik yang terendam banjir sebagian besar berada di daerah dataran rendah yang berada di bawah muka air laut.

"Karena sekarang sudah masuk bulan September, maka posisi matahari dari pengamatan kita berada di titik terdekat dengan Pulau Jawa. Sehingga gaya gravitasi matahari inilah yang memicu kenaikan banjir rob. Cuman kondisinya tidak terlalu tinggi ketimbang kondisi Mei Juni yang merata," jelasnya.

Baca Juga: Dibayar Rp1 Juta Lempari Truk di Pantura, Pelaku 297 Kali Beraksi

Berita Terkini Lainnya