Fakta Klaster Pernikahan Semarang, Acara Dijaga Babinsa, Tamu 20 Orang
Sang Ibu dan adik pengantin perempuan meninggal dunia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Klaster pernikahan di Kota Semarang memunculkan sejumlah fakta terbaru. Dari hasil diagnosis yang dilakukan pihak RSI Sultan Agung Semarang, salah satu adik mempelai perempuan dinyatakan positif virus corona (COVID-19). Hal itu diungkapkan Muhammad Syaqrun, salah satu kerabat dekat sang mempelai perempuan, ketika dikonfirmasi IDN Times, Rabu (24/6).
Baca Juga: Klaster Akad Nikah di Semarang, Ibu dan Adik Pengantin Jadi Korban
1. Hasil tes adik pengantin perempuan sempat dinyatakan tak reaktif virus corona
Ia mengatakan dua hari usai pernikahan digelar di rumah mempelai perempuan, salah seorang adiknya dibawa ke RSI Sultan Agung lantaran mengeluh kelelahan. Setibanya di rumah sakit, adik sang pengantin langsung menjalani rapid test dan hasilnya nonreaktif COVID-19. Namun Syaqrun menyampaikan jika adik pengantin tersebut akhirnya meninggal dunia karena menderita penyakit paru-paru.
"Si adiknya yang duluan masuk rumah sakit pas hari Sabtu tanggal 13 Juni kemarin. Hasil rapid test-nya juga nonreaktif. Dia meninggal karena ada flek di bagian paru-parunya. Pemakamannya sesuai prosedur COVID-19. Tapi selanjutnya keluar lagi hasilnya dia baru dinyatakan positif (virus) corona," terangnya.
Baca Juga: Akad Nikah Jadi Klaster Baru COVID-19 Semarang, Keluarga Jadi Korban