TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ledakan COVID-19 India, Vaksinasi di Jateng Tersendat, Obat Tertahan

Pemerintah klaim sudah lakukan penyekatan arus mudik

Ganjar Pranowo (Dok. Humas Pemprov Jateng)

Semarang, IDN Times - Indonesia mulai terdampak akibat ledakan kasus penularan COVID-19 di India belakangan ini. Di Jawa Tengah, pemberian vaksinasi tersendat lantaran pasokan obat vaksin dari India terkendala distribusi.

"Distribusi vaksin Oxford-AstraZeneca dari India saat ini tersendat karena obatnya masih tertahan di sana. Selama ini memang dikerjakan di sana," kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tatkala mengikuti Webinar bertajuk Stop Mudik! Tekan Turun Laju COVID-19, pada Rabu (28/4/2021).

Baca Juga: Evaluasi Uji Coba PTM Jateng, Ganjar Perintahkan Penambahan Kelas 

1. Ganjar minta polisi tempatkan ruang isolasi di jalan tol agar pemudik dites antigen

Seorang tenaga kesehatan mengambil sampel tes usap antigen COVID-19 dari seorang warga di Sekretariat Pewarta Foto Indonesia (PFI) Pusat di kawasan Ampera, Jakarta, Minggu (14/2/2021) (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Pihaknya menyebut tengah berupaya mengantisipasi kejadian terburuk akibat kondisi yang terjadi di India. Upaya yang ia lakukan sementara ini dengan berkoordinasi bersama aparat kepolisian guna melakukan penyekatan jalur mudik guna membatasi pergerakan pemudik yang masuk ke Jateng.

Ganjar sudah meminta kepada Polda Jateng untuk mengawasi semua pintu masuk rest area di jalan tol. 

"Kita juga tempatkan ruang isolasi di jalan tol. Pemudik yang membandel akan kita tes pakai antigen. Jangan sampai kejadian di India terjadi di sini. Karena begitu ada kejadian politik dan keagamaan, hari ini COVID-19 di India jadi meroket lagi," ungkapnya.

2. Satgas COVID-19 minta warga jangan terlena

Tenaga kesehatan memakai Alat Pelindung Diri (APD) mengambil tes swab dari pekerja pabrik tepung, di tengah penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di desa Moriya pinggiran kota Ahmedabad, India, Senin (14/9/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Amit Dave)

Ketua Bidang Data dan IT Satgas COVID-19, Dewi Nur Aisyah, sudah waktunya masyarakat mematuhi lagi protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.

Pihaknya mengimbau masyarakat jangan lengah terlebih lagi dalam waktu dekat akan terjadi musim libur panjang Idulfitri 1442 Hijriyah. 

3. Libur Lebaran picu penambahan angka COVID-19 capai 5.000 kasus

IDN Times/Tunggul Damarjati

Ada sejumlah titik risiko penyebaran COVID-19 yang mesti diwaspadai masyarakat. Yakni seperti pusat perbelanjaan modern, pasar tradisional, tempat ibadah, dan tempat wisata.

"Sekarang sudah ada tren kenaikan kasus di Riau, Jambi, Bengkulu, Kalimantan Barat, dan wilayah lainnya. Kita juga perkirakan saat momen libur bulan puasa sampai perayaan Idulfitri akan berpotensi menambah 1.000-5.000 kasus harian COVID-19. Di samping itu tentunya ada penambahan angka kematian mingguan mencapai 100-700 kasus," urainya.

Ia mengatakan, "kita harus menegakan aturan prokes lagi. Saat ini tidak cuma 3M saja tapi juga 5M, jadi untuk lebih aman dari paparan virus corona, kita semua harus mematuhi protokol kesehatan di tempat-tempat rawan penularan."

Baca Juga: 177 Orang Meninggal Akibat COVID-19 Hari Ini, Jateng Tertinggi

https://www.youtube.com/embed/oSx1C08OEcc
Berita Terkini Lainnya