TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Redam Kepanikan, Imam Masjid di Jateng Diminta Khotbah Soal Corona

Belum ada larangan untuk penyelenggaraan Salat Jumat

Ilustrasi salat Idulfitri (IDN Times/Mela Hapsari)

Semarang, IDN Times - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah menginstruksikan kepada semua imam masjid di wilayahnya masing-masing untuk menyiarkan khotbah Salat Jumat mengenai penanggulangan virus corona (COVID-19). 

Langkah tersebut diambil guna meredam situasi kepanikan masyarakat di tengah maraknya wabah virus tersebut.

"Untuk Salat Jumat masih tetap kita laksanakan seperti biasanya, namun akan ditiadakan kalau situasinya sudah masuk kejadian luar biasa. Bahan khotbahnya nanti mengangkat tentang permasalahan virus Corona," kata Ahmad Daroji, Ketua MUI Jawa Tengah kepada IDN Times, Rabu (18/3).

1. Protokol di masjid akan diperketat

Sejumlah takmir usai salat di Masjid Baiturahman Simpang Lima Semarang. IDN Times/Fariz Fardianto

Berdasarkan data MUI, jumlah masjid di 35 kabupaten/kota mencapai 40 ribu. Kemudian untuk musala sebanyak 70 ribu.

"Karena di tiap desa sekarang punya empat masjid. Kalau musalanya lebih banyak lagi dari masjidnya," tambah Daroji.

Baca Juga: Terimbas Virus Corona, PHRI Jateng Minta Keringanan Pajak!

2. Para jemaah salat Jumat wajib basuh tangannya pakai sabun

Pexels/Burst

Daroji menjelaskan untuk salat Jumat nanti, pihaknya akan memperketat protokol pengamanan di setiap masjid dan musala. Yaitu para jemaah wajib membasuh kedua tangannya memakai sabun.

Pengelola masjid juga sudah diminta untuk menyediakan alat antiseptik di setiap pintu masuk masjid.

"Karpet-karpet masjid sementara waktu tidak boleh dipakai buat salat. Kita gulung dulu. Sebagai gantinya, para jemaah wajib bawa sajadah sendiri. Ini semata buat mencegah penularan virus Corona di dalam masjid," terangnya.

3. Jarak saf salat Jumat akan dibuat longgar

Ilustrasi salat Jumat. IDN Times/Fitang Budhi Adi

Untuk jarak saf tiap jemaah, imbuh Daroji, akan dibuat longgar guna mengurangi tingkat kerumunan.

"Kita buat jarak yang lebih longgar di safnya. Pas pulang juga jemaah jangan berkerumun tapi dibuat agar longgar," ujarnya.

Pihaknya juga melakukan pembatasan akses masuk masjid sekaligus mengecek kesehatan tiap jemaah. Para jemaah disarankan ikut pengecekan kesehatan menggunakan thermal gun.

Baca Juga: Lagi, Pasien Positif Virus Corona Meninggal di Jateng, ODP Ada 1.005

Berita Terkini Lainnya