TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tangani COVID-19, 4 Dokter di RS Swasta Ini Dapat Kucuran Bonus

Bonusnya masih diurus sama pihak RS

Ilustrasi (IDN Times/Anjani Eka Lestari)

Semarang, IDN Times - Masa pandemik virus Corona (COVID-19) di Indonesia sudah berlangsung hampir empat bulan. Selama itu pula, para tenaga medis berjibaku memberikan perawatan bagi pasien yang terinfeksi COVID-19.

Namun, saat memasuki akhir Mei 2020, mereka bisa bernapas lega. Setidaknya janji pemerintah yang memberikan dana intensif bagi mereka akhirnya terwujud. Hal itu terungkap dari pengakuan KD, seorang dokter di rumah sakit swasta di Semarang.

Baca Juga: Dokter, Perawat COVID-19 Jateng Dijanjikan Bonus Rp10 Juta

1. Besaran bonus COVID-19 berbeda-beda tergantung tugas masing-masing

Perawat RSPP Novrianti Gandini habiskan lebaran di ruang isolasi/ dok pribadi

Ia bilang kucuran bonus yang diberikannya saat ini sedang diurus oleh pihak rumah sakitnya. Menurutnya besaran bonusnya kemungkinan berbedanya tergantung tugas masing-masing dokter yang menangani pasien COVID-19.

"Dapat intensifnya berapa, saya juga belum tahu. Cuma memang saya sama empat dokter lainnya juga mendapat intensif yang diberikan oleh pemerintah," kata KD kepada IDN Times melalui sambungan telepon, Kamis (28/5).

2. Tidak semua dokter dapat insentif. Khusus yang bersentuhan dengan pasien COVID-19

(Ilustrasi virus corona) IDN Times/Arief Rahmat

Ia mengatakan saat ini masih menunggu pencairan bonusnya melalui manajemen rumah sakit. Tapi, KD mengaku tak semua dokter memperoleh bonus dari pemerintah.

Dari informasi yang ia dapatkan, bonus hanya diberikan cuma buat dokter yang bertugas di rumah sakit yang ditunjuk merawat pasien COVID-19. Selain itu, para dokter di ruang IGD yang khusus menangani pasien PDP di ruang rawat inap yang dapat jatah bonus.

"Yang dapat itu dokter IDG yang memasukkan PDP rawat inap, lalu dokter-dokter yang jadi penanggung jawab pasien, dan perawat atau dokter yang visit. Ya inginnya yang berkontak langsung dengan rawat inap. Tapi saya sampai sekarang gak tahu berapa banyak kita dapat intensifnya," akunya.

Baca Juga: Dokter Kariadi Diusulkan Pahlawan, Agar Peran Dokter Tak Terabaikan

Berita Terkini Lainnya