TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Curhat Gibran Ditertawakan Karena Akan Buka Jurusan Sosmed

Buktikan dalam waktu lima bulan menjabat

Gibran tinjau kelas jurusan coding di SMK N 2 Solo. IDNTimes/Larasati Rey

Surakarta, IDN Times - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menghadiri audiensi dengan dunia usaha, industri, dan dunia kerja (Dudika) di SMK N 2 Solo, Kamis (9/9/2021). Dalam kesempatan tersebut, Gibran mengungkapkan rasa terima kasih karena atas respon cepat dinas pendidikan dalam mewujudkan pengembangan dunia kerja di dalam sekolah.

Baca Juga: Sertifikat Vaksin Jokowi Tersebar, Gibran Larang Warga Cetak Kartu

1. Merasa gregetan masih banyak lulusan SMK belum terserap dunia kerja

Gibran Rakabuming saat berpidato di SMKN 2 Solo. IDNTimes/Larasati Rey

Dalam sambutannya, Gibran mengaku gregetan lantaran masih banyak lulusan SMK yang belum terserap ke dunia kerja karena ketidaksesuaian antara kebutuhan industri dengan skil yang dipelajari oleh anak didik ketika belajar di SMK. Hal inilah yang menjadi perhatian Gibran sejak masa kampanye.

“Kita benar-benar ingin apa yang dipelajari adik-adik itu sesuai yang diperlukan dunia industri. Jadi setelah sekolah bisa langsung kerja, tidak perlu di training lagi atau selesai sekolah bisa langsung jadi wirausaha dengan skil yanga mereka dapat di sekolah, ini yang paling penting,” tandas Gibran. 

2. Sempat ditertawakan saat kampanye.

Gibran tinjau kelas jurusan coding di SMK N 2 Solo. IDNTimes/Larasati Rey

Dihadapan para guru dan CSR dari konsorsium perusahaan diantaranya Astra Internasional, Sinar Mas, Djarum Foundation, Indofood, Barito Pacific dan Eka Cipta Foundation, Gibran mengungkapnya jika sempat ditertawakan saat dirinya ingin membuka jurusan sosial media pada saat kampanye calon Walikota sebelumnya.

Namun, ia tak lepas semangat Gibran justru semakin mendorong dunia pendidikan untuk terus merealisasikan jurusan tersebut, dan alhasil dalam kurun waktu 5 bulan menjabat, Gibran bisa mewujudkan tiga sekolah yakni SMK N 2, SMK N 5, dan SMK N 6 untuk memiliki jurusan yang sesuai dengan kebutuhan industri kerja.

“Dulu waktu masa kampanye saya bilang saya ingin di Solo ada sekolah sosial media tapi banyak yang ketawa ini kita benar-benar realisasikan,” tutur Gibran.  

“Bangunan dan fasilitas belajar seperti ini kalau SDM dari sekolahnya tidak memadai ini satu atau 2 tahun kedepan tidak bisa sustainable lagi. Oleh karena itu untuk bapak ibu yang sudah lama terjun di industri ini saya mohon SMK ini dua atau tiga bulan sekali ditengok agar tidak ketinggalan zaman. Nanti bisa-bisa alatnya, komputernya abad 20, kurikulumnya abad 19, gurunya abad 18 ini bahaya sekali,” imbuhnya Gibran. 

Gibran juga berpesan untuk partner yang industri yang sudah kerja sama bisa meluangkan waktunya dan memberikan update yang terbaru di dunia-dunia industri.

“Saya ingin adik-adik kita jangan sampai ada yang menganggur itu saja. SMK ini bukan kewenangan walikota tapi kalau ada warga Solo yang nganggur yang kena wali kota nya. Kita tidak ingin SMK jadi pabrik pencipta pengangguran,” katanya.

Baca Juga: Selebaran Kritik Pemerintah Dicopot, Gibran Sebut Itu Dirapikan

Berita Terkini Lainnya