Sertifikat Vaksin Jokowi Tersebar, Gibran Larang Warga Cetak Kartu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surakarta, IDN Times - Jagat dunia maya dihebohkan dengan NIK dan sertifikat vaksin Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebar medsos beberapa waktu lalu. Setelah kebocoran data tersbeut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin langsung memblokir sejumlah data para pejabat tinggi.
Baca Juga: 44 Pasar Tradisional di Solo Layani Pembayaran Non Tunai, Tinggal Scan
1. Kebocoran data, Gibran enggan berkomentar karena bukan wewenangnya
Saat ditanya wartawan terkait kebocoran data tersebut, putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka enggan menanggapi kasus tersebut. Pihaknya meminta untuk bertanya langsung kepada pihak yang bersangkutan.
"Tanya kepada yang berwenang saja, itu kan di luar wewenang saya," kata dia usai meninjau vaksinasi, Sabtu (4/9/2021).
2. Larang warga cetak kartu dan screenshot layar
Editor’s picks
Akibat kejadian tersebut, Gibran melarang kepada masyarakat untuk tidak mencetak dan membuat tangkapan layar kartu vaksin.
Pasalnya sertifikat vaksin yang diterima oleh masyakarat sudah diterima masyarakat disarankan untuk langsung dimasukan ke aplikasi Peduli Lindungi agar data aman.
"Kalau sudah vaksin tidak usah diprint, tidak usah dibuat status, cukup pakai Peduli Lindungi saja," kata Gibran.
3. Rentan aksi kejahatan
Menurut Gibran, data yang diunggah di media sosial maupun dicetak di percetakan yang tak bertanggung jawab sangat rentan jadi aksi kejahatan, diantaranya penyalagunaan data.
"Nanti takutnya ada yang iseng, NIK dibuat nyewa VCD," pungkasnya.
Baca Juga: PTM Sekolah di Solo, Gibran Wajibkan Siswa Diantar Orangtua