TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

900 Nelayan Pantura Berangkat ke Natuna, ANI Jamin Tak ada Benturan 

Seluruh pihak diminta berkolaborasi

Ilustrasi (IDN Times/ Muchammad Haikal)

Tegal, IDN Times - Keberangkatan 900 anak buah kapal (ABK) asal Pantura Tegal ke Perairan Natuna Utara, Rabu (4/3) siang, menjadi pilot project pemerintah untuk diadopsikan ke daerah lain. Sejumlah pihak berharap, misi mengisi kekosongan Natuna dapat terlaksana dengan baik dan lancar.

Baca Juga: Sah! 900 Nelayan Pantura Tegal Berlayar ke Perairan Natuna

1. KKP wujudkan Indonesia berdaulat ikan

IDN Times/ Muchammad Haikal

“Kalau bapak-bapak nelayan sukses di sana (Natuna), maka memberikan peluang kepada nelayan lain untuk melaut. Tidak hanya di Natuna saja, tetapi juga di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) lainnya,” kata Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara Kemenko Polhukam, Mayjen TNI Rudianto di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari, Kota Tegal.

Rudianto berujar, pihaknya masih memiliki segudang program bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk mengisi laut, agar Indonesia berdaulat ikan.

2. Nelayan Pantura diminta tidak jumawa

IDN Times/ Muchammad Haikal

Sementara itu, dalam misi mengisi kekosongan Natuna, Rudianto meminta kepada nelayan Pantura untuk tidak jumawa atau sombong. Jauh sebelum itu, pihaknya juga telah meminta pemerintah setempat untuk bisa menerima nelayan Pantura dengan baik.

Terlebih, dari data yang diperoleh, kurang lebih sekitar 700.000 ton produksi ikan setiap tahun berlangsung di WPP 711. Jumlah tersebut sangatlah cukup banyak, apabila dikelola oleh nelayan lokal dan nelayan Pantura Tegal.

“Jika sudah sampai di sana, jangan kemudian jumawa. Karena kapal bapak-bapak lebih besar dari nelayan lokal. Saya kira jumlah ikannya lebih dari cukup. Apalagi kita sudah berkoordinasi dengan pemerintah setempat,” bebernya.

3. Dilakukan 17 kali pertemuan dengan 13 K/L

IDN Times/ Muchammad Haikal

Sementara Ketua Asosiasi Nelayan Indonesia (ANI), Riyono mengaku gembira atas keberangkatan 900 ABK dari 30 kapal nelayan Pantura ke Natuna. Sebab, proses untuk memberangkatkan nelayan telah melewati hampir 17 pertemuan dengan 13 kementerian dan lembaga (K/L).

Untuk memberangkatkan kapal dan ABK, para pemilik kapal telah mengikuti regulasi yang ditetapkan pemerintah. Adapun untuk zona fishing ground nelayan Pantura Tegal ini berada pada kedalaman 60 sampai 70 meter di atas 12 mil.

“Itu merupakan di luar fishing ground nelayan lokal, sehingga tidak ada nanti benturan dan sebagainya. Karena fishing ground nelayan Tegal ini di atas 12 mil yang menjadi kewenangan provinsi,” tukasnya.

Baca Juga: Efek Virus Corona, Wilayah Pantura Barat Mengalami Kelangkaan Masker

Berita Terkini Lainnya