Sah! 900 Nelayan Pantura Tegal Berlayar ke Perairan Natuna

Soal penyelesaian klaim Tiongkok, Malaysia, dan Vietnam

Tegal, IDN Times - Sedikitnya 30 kapal jenis cantrang milik nelayan Pantura Tegal diberangkatkan menuju Perairan Natuna Utara, Rabu (4/3) siang. Pemberangkatan secara simbolis dilakukan oleh Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara Kemenko Polhukam, Mayjen TNI Rudianto.

“Dengan mengucap Bismillahirohmanirohim. Dengan ini, saya nyatakan resmi diberangkatkan,” ungkap Mayjen TNI Rudianto diiringi sirine kapal-kapal nelayan.

1. Natuna diklaim Malaysia dan Vietnam

Sah! 900 Nelayan Pantura Tegal Berlayar ke Perairan NatunaIDN Times/ Muchammad Haikal

Sebelum itu, dalam sambutannya, Rudianto mengemukakan, Indonesia memiliki sebelas Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) yang salah satunya adalah 711 atau biasa disebut Laut Natuna Utara. Pada wilayah tersebut, Indonesia memiliki klaim dengan Malaysia dan Vietnam.

Hingga saat ini, klaim-klaim tersebut masih dalam tahap penyelesaian. Apabila para nelayan asal Tegal bertemu dengan nelayan Vietnam maupun Malaysia, maka Badan Keamanan Laut (Bakamla) yang akan mengkoordinasikan.

“Mereka biasanya dikawal dengan Kapal Coast Guard negara masing-masing. Sedangkan dengan Tiongkok, kita sebenarnya tidak memiliki klaim. Jika ada yang membenarkan, maka itu sangatlah keliru,” tegas Jenderal bintang dua ini.

Baca Juga: 117 Kapal Siap Melaut ke Natuna, Nelayan Pantura Minta Subsidi Solar

2. Tiongkok tak memiliki klaim di Natuna

Sah! 900 Nelayan Pantura Tegal Berlayar ke Perairan NatunaIDN Times/ Muchammad Haikal

Sebab, sambung Rudianto, sesuai dengan perjanjian internasional, United Nations Convention on the Law of the Sea (Unclos) 1982, Tiongkok tidak memiliki hak atas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia yang berada di Perairan Natuna.

“Hanya saja, Tiongkok mengklaim, nenek moyangnya pernah memancing di sana (Natuna). Mereka menyebut dengan tradisional fishing ground,” bebernya.

Lebih lanjut Rudianto menjelaskan, klaim tersebut juga tidak terlepas dari kondisi negara Tiongkok yang besar. Termasuk negara yang memiliki pertahanan yang kuat. Atas dasar itu pula, Presiden Joko Widodo meminta Indonesia hadir di Perairan Natuna Utara.

3. Indonesia menghadirkan nelayan di Natuna

Sah! 900 Nelayan Pantura Tegal Berlayar ke Perairan NatunaIDN Times/ Muchammad Haikal

Hadir dalam rangka patroli yang dilakukan Kapal Republik Indonesia (KRI), Bakamla, Ditjen Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

“Selain itu, kita menghadirkan nelayan-nelayan untuk bisa mencari ikan. Jika Vietnam, Malaysia, Tiongkok menghadirkan nelayan mereka di Natuna, kita pun demikian,” tutupnya.

4. Akan berada di Natuna selama 2,5 bulan

Sah! 900 Nelayan Pantura Tegal Berlayar ke Perairan Natunainstagram.com/siwisukma

Adapun mereka yang berangkat berjumlah 900 nelayan dengan 30 kapal berukuran 100 Gross Tonnage (GT). Mereka akan berada di Natuna selama 2,5 bulan di Natuna.

Ini sumbangsih nelayan Pantura kepada negara dengan penuh kesadaran tinggi agar Sumber Daya Ikan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan nelayan Indonesia," jelas Ketua Aliansi Nelayan Indonesia (ANNI), Riyono dalam keterangan tertulis kepada IDN Times.

Baca Juga: Kerahkan Ratusan Kapal ke Natuna, Nelayan Pantura Bakal Dikawal TNI AL

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya