TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Nasib! Lolos Mudik ke Banyumas Malah Dilaporkan Istri Masuk Karantina

Wah, gagal kasih kejutan dong, pak?

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, berbincang dengan pemudik yang dikarantina di GOR Satria Purwokerto, Jumat (7/5/2021). Dok. Humas Pemkab Banyumas

Banyumas, IDN Times - Ada kisah jenaka pada kunjungan kerja Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ke Banyumas, Jumat (7/5/2021). Ganjar meninjau pemudik yang dikarantina di GOR Satria. Ia menyempatkan diri berbincang dengan beberapa pemudik.

Dari obrolan tersebut, Ganjar dibuat tertawa terbahak-bahak lantaran si pemudik dikarantina gara-gara dilaporkan istrinya sendiri.

Baca Juga: Kronologi 13 ABK dari India Positif COVID-19 di Cilacap, Varian Baru?

1. Ganjar tertawa mendengar pengakuan pemudik

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, berbincang dengan pemudik yang dikarantina di GOR Satria Purwokerto, Jumat (7/5/2021). IDNTimes/Istimewa

Awalnya Ganjar ngobrol ringan tentang kesannya saat dikarantina. Saat ditanya alasan kenapa dikarantina, pemudik bernama Wagiman itu membeberkan jika ia terpaksa karantina setelah adanya laporan yang dilakukan istrinya sendiri.

“Saya dilaporkan istri pak. Gara-gara istri lapor ketua RT, saya langsung dikarantina,” ucap Wagiman.

Sontak jawaban Wagiman membuat Ganjar, Bupati Banyumas Achmad Husein, dan beberapa pejabat lain tertawa. Rupanya hal itu bukan candaan belaka.

Wagiman mengatakan bahwa ia benar-benar dilaporkan istrinya hingga ia harus dikarantina.

“Benar, saya dilaporkan istri. Istri saya yang lapor ke pak RT bahwa saya datang dari Jakarta. Langsung sampai sini dikarantina, belum ketemu anak istri sudah dikarantina di sini,” ucapnya.

2. Pemudik di Banyumas dikarantina 5 hari

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, meninjau lokasi karantina pemudik di GOR Satria Purwokerto, Jumat (7/5/2021). IDNTimes/Istimewa

Meski awalnya jengkel, setelah mengetahui bahwa semua pemudik yang datang ke Banyumas pada tanggal 6--17 Mei 2021 harus dikarantina selama lima hari, Wagiman legawa bisa menerima hal tersebut. Ia menyadari kesalahannya lantaran nekat menerabas aturan larangan mudik.

“Ya saya menerima, tidak apa-apa lima hari dikarantina di sini (tempat karantina). Saya pesan pada saudara-saudara lainnya nggak usah mudik. Kalau ingin keluarga sehat semua, jangan mudik. Mudik juga sengsara, karena akan dikarantina seperti saya,” ucapnya.

Pemudik lain, Rasikun juga mengatakan hal yang sama. Ia rela dikarantina karena memang itu sudah menjadi peraturan.

“Saya pulang kemarin, tanggal 6 (6/5/2022). Langsung ada perangkat desa yang mendatangi rumah dan meminta saya dikarantina. Saya ikut saja, karena sudah peraturan mau gimana lagi,” ujarnya.

Rasikun berpesan kepada para pemudik lain untuk menunda kepulangan ke kampung halaman. Selain bisa menularkan penyakit ke keluarga, mereka juga harus repot karena menjalani karantina.

Baca Juga: 52 Jemaah Jadi Korban 2 Klaster Salat Tarawih COVID-19 Banyumas

https://www.youtube.com/embed/EXoKAQvml2I
Berita Terkini Lainnya