Ini Pemahaman Kocak yang Bikin Jenazah COVID-19 Ditolak di Banyumas
Virus corona punya sayap, bisa kawin, dan bertelur di udara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyumas, IDN Times - Bupati Banyumas, Achmad Husein, mengumpulkan kepala desa yang sempat menolak pemakaman jenazah pasien virus corona, Senin (13/4). Pada kesempatan tersebut, para kades menyatakan warganya bersedia menerima jenazah pasien COVID-19 di wilayah Banyumas, Jawa Tengah.
Baca Juga: 9 Warga Banyumas Diperiksa Soal Penolakan Pemakaman Jenazah COVID-19
1. Pemahaman keliru memicu penolakan jenazah pasien COVID-19
Husein menyebut penolakan warga di Banyumas antara lain karena informasi palsu atau hoaks yang menyesatkan pemahaman warga. Satu diantara informasi sesat itu antara lain menyebutkan jika virus pada jenazah pasien COVID-19 bisa keluar dan berkembangbiak di udara.
“Jadi kemarin dari warga berpikir virusnya dari dalam peti keluar melalui celah-celah peti. Begitu keluar peti naik ke atas, begitu naik, tumbuh sayap, begitu tumbuh sayap di atas kawin satu sama lain, berkembangbiak dan menjadi telur yang banyaknya jutaan. Terus kawin lagi di pancuran, lalu masuk sumur dan sebagainya sehingga warga ketakutan karena salah pengertian," kata Husein dalam sebuah siaran video singkat yang dirilis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkab Banyumas, Senin (13/4).
Baca Juga: Viral! Ditolak Warga, Bupati Banyumas Bongkar Makam Pasien COVID-19