Badan Usaha Milik Petani di Semarang Diluncurkan, Biar Harga Sembako Lebih Murah

Semarang, IDN Times - Pemerintah Kota Semarang meluncurkan Badan Usaha Milik Petani (BUMP) Lumpangsemar, Kamis (26/1/2023). Upaya ini sebagai langkah strategis untuk menyelesaikan permasalahan pangan yang menjadi ancaman krisis di tahun ini.
1. Kukuhkan organisasi Petani Vanili
Selain peluncuran BUMP Lumpangsemar, pada kesempatan itu juga dikukuhkan organisasi Petani Vanili.
Plt Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, dengan adanya BUMP harapannya dapat mensejahterakan petani sekaligus masyarakat sebagai konsumen mendapatkan bahan pokok dengan harga murah.
“Harapannya petani akan lebih bangkit, karena sistem bagi hasil petani langsung mendapat uang hasil panennya. Kalau tidak kan sudah capek, harga murah akan hopeless,” ungkapnya di sela acara di Lahan TNI Koramil RT 04 RW 03 Kelurahan Bulusan Kecamatan Tembalang.
Baca Juga: Tanah TNI AL di Semarang Berubah Jadi Rumah Mewah
2. Bekerja sama dengan Gapoktan
Editor’s picks
Menurut perempuan yang akrab disapa Ita, selama ini tingginya harga tanaman hasil panen tidak bisa dinikmati petani. Hal itu terjadi disebabkan oleh rantai distribusi yang cukup panjang.
“Maka dengan adanya BUMP ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Disamping itu, juga mendorong jajarannya untuk melakukan pendampingan budidaya vanili bagi para petani mengingat vanili ini bisa menjadi salah satu komoditas ekspor,” tuturnya.
Pemkot Semarang juga bekerja sama dengan Gapoktan Kabupaten Kendal, Demak dan Grobogan sehingga harapannya bisa menjadi kolaborasi antar petani untuk saling suplai.
“Seperti telur produksi Kendal ternyata tidak langsung ke Kota Semarang tapi harus keluar daerah dulu sehingga waktu masuk Semarang harga sudah naik,” katanya.
3. Tingkatkan produksi jagung dari benih unggul
Pada kesempatan yang sama, Pemkot Semarang melalui Dinas Ketahanan Pangan berkolaborasi dengan Kodim 0733/ Kota Semarang, BUMN, serta BUMP melaksanakan panen jagung di lahan TNI Koramil RT 04 RW 03 Kelurahan Bulusan, Tembalang.
Adapun, upaya peningkatan produksi jagung yang telah dilakukan berupa penggunaan benih varietas unggul yang bersertifikat, sistem pengolahan tanah secara mekanisasi, dan pengamatan serangan organisme pengganggu tanaman secara intensif.
“Kolaborasi ini menghasilkan panen jagung sebanyak 40 ton. Di mana sekitar 1 ton dijual ke BUMP Lumpang Semar Sejahtera dan kurang lebih 39 ton dijual ke ID Food,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang, Bambang Pramusinto.
Baca Juga: Warga Kampung Melayu Semarang Perlu Diberi Insentif untuk Rawat Bangunan Kuno