Data Pemilih Pemilu 2024 Semarang Gak Akurat 335 Orang Sudah Meninggal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Semarang mencatat data pemilih Pemilu 2024 belum akurat. Hal itu ditemukan dalam proses pencermatan data pemilih sementara hasil perbaikan (DPSHP).
1. 597 pemilih tidak lengkap dan cocok dengan data
Terdapat data temuan potensi ganda sebanyak 204 pemilih. Kemudian, ada temuan sebanyak 597 pemilih tidak lengkap dan tidak cocok dengan data. Jumlah pada kategori ini didominasi karena masih terdapat pemilih dengan alamat RT 0 dan RW 0.
Pencermatan juga dilakukan terhadap data pemilih tidak memenuhi syarat (TMS). Bawaslu menemukan data pemilih yang sudah meninggal dunia sebanyak 335 pemilih. Kemudian, ada tiga pemilih salah penempatan TPS dan 71 pemilih pindah keluar.
Selain itu, berdasarkan temuan jajaran pengawas, ada dua pemilih yang saat ini berada di lembaga pemasyarakatan, dan ada 38 pemilih pindah masuk. Lalu, ada lima pemilih baru yang belum tercantum dalam DPSHP.
Baca Juga: Bawaslu Semarang Lakukan 246 Kegiatan Pencegahan Pelanggaran Pemilu
2. Pengawas pemilu kecamata diminta cermati salinan digital DPSHP
Editor’s picks
Anggota Bawaslu Kota Semarang, Nining Susanti mengatakan, agar jajaran pengawas pemilu kecamatan terus melakukan pencermatan terhadap salinan digital DPSHP. Hal ini untuk memastikan bahwa data pemilih dapat akurat dan hak pilih masyarakat terkawal dengan baik.
“Selain itu, kami juga secara berkesinambungan mendorong KPU untuk terus berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil untuk dapat menyelesaikan persoalan data, khususnya pemilih dengan alamat RT 0 RW 0,’’ ungkapnya, Selasa (6/6/2023).
3. Sampaikan temuan ke KPU
Saat ini, Bawaslu Kota Semarang juga sudah menyampaikan temuan-temuan lain terkait ketidakakuratan data pemilih tersebut kepada KPU. Bawaslu mendorong KPU beserta data dukungnya untuk melakukan kroscek kembali atas hasil pengawasan jajaran pengawas.
Nining menambahkan, data pemilih pemilu ini bersifat dinamis, sehingga masih mungkin ada perubahan-perubahan lagi ke depan. Sudah menjadi tugas Bawaslu untuk terus mengawalnya dan responsif terhadap hal ini.
“Kami juga terus mengajak masyarakat untuk dapat secara bersama-sama mengawasi data pemilih sampai nanti ditetapkan menjadi DPT. Hal ini bisa dilakukan mulai dari lingkup terkecil seperti mengecek hak pilih anggota keluarga atau orang terdekatnya.” tandasnya.
Baca Juga: 3 Kasus Temuan Bawaslu saat Pengawasan Coklit di Semarang