Penentuan Awal Ramadan 2021, Ini Lokasi Rukyatul Hilal di Jateng
Ilustrasi pengamatan hilal. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Pusat Pengabdian kepada Masyarakat LP2M Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menggelar rukyatul hilal (melihat bulan) untuk penentuan 1 Ramadan 1442 H di tiga lokasi. Kegiatan tersebut melibatkan tim pakar falak yang berasal dari dosen-dosen astronomi Islam.
1. Rukyatul hilal libatkan tim pakar falak dan dosen astronomi
IDN Times/Rangga ErfizalAgenda rukyatul hilal dilakukan oleh tim hisab rukyah UIN Walisongo Semarang, Senin (12/4/2021). Mereka akan menggelar di tiga lokasi antara lain di Menara Al Husna Masjid Agung Jawa Tengah, Pelabuhan Kendal, dan Menara Rukyah Banyuurip Tuban Jawa Timur.
Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat LP2M UIN Walisongo Semarang, M Rikza Chamami mengatakan, tim pakar falak yang berasal dari dosen-dosen astronomi Islam sudah menghitung posisi hilal dan juga sudah menentukan jadwal Imsakiyah. Antusias masyarakat sangat besar sekali untuk meminta jadwal imsakiyah Ramadan tahun ini.
"Maka, untuk menentukan awal Ramadan diperlukan sidang isbat Kemenag yang didukung laporan hasil rukyah hilal dari berbagai daerah di Indonesia,’’ ungkapnya dalam keterangan resmi, Senin (12/4/2021).
Baca Juga: Ramadan, Pertamina Pastikan Pasokan BBM dan LPG di Jateng dan DIY Aman
2. Perhitungan hisab awal Ramadan sudah dilakukan sesuai titik lokasi rukyah
IDN Times/Imam RosidinAdapun, kegiatan hisab dan rukyah ini rutin dilakukan oleh Pusat Pengabdian kepada Masyarakat bekerja sama dengan Program Studi Ilmu Falak Fakultas Syariah dan Hukum UIN Walisongo. Selain itu, UIN Walisongo juga berperan serta membantu pemerintah dalam penentuan awal Ramadan ini.
Ketua Jurusan Ilmu Falak, Moh Khasan MAg menegaskan, bahwa pihaknya telah mempersiapkan tim dalam kegiatan rukyatul hilal untuk menentukan awal puasa.
Editor’s picks
"Tim kami sudah melakukan perhitungan hisab awal bulan Ramadan sesuai titik lokasi rukyah. Selanjutnya, tim kami akan melakukan rukyatul hilal di beberapa titik lokasi dengan menggunakan berbagai alat rukyah yang paling canggih," katanya.
3. Posisi hilal sudah cukup tinggi
Ilustrasi Ramadhan (IDN Times/Sukma Shakti)Kalau dilihat dari kajian akademik sebelumnya, lanjut dia, diketahui bahwa hilal posisinya sudah cukup tinggi. Tinggi hilal untuk seluruh wilayah Indonesia saat dilaksanakannya rukyatul hilal sudah lebih dari 2,5 derajat, sedangkan nilai elongasinya (jarak hilal ke Matahari) mayoritas sudah melebihi 4 derajat. Artinya, dilihat dari faktor tersebut membuka kemungkinan hilal bisa dilihat, karena sudah memenuhi kriteria imkanur rukyat MABIMS.
‘’Ini merupakan peluang sekaligus tantangan. Dikatakan peluang karena memang ada kemungkinan hilal bisa dilihat. Namun, bisa menjadi tantangan karena membutuhkan usaha yang ekstra dan persiapan yang matang untuk prosesi rukyatul hilal hari ini,’’ jelas Khasan.
4. Tim rukyah dibekali alat yang memadai dan representatif
IDN Times/Imam RosidinDalam hal ini LP2M dan Jurusan Ilmu Falak UIN Walisongo sudah membekali tim rukyah di tiga lokasi dengan alat yang memadai dan representatif. Mulai dari teleskop motorik, baik dengan mounting altazimuth ataupun ekuatorial. Serta dilengkapi dengan kamera CMOS untuk menangkap, mendokumentasikan serta merekam citra hilal. Dengan begitu kesaksian hilal yang muncul diharapkan bisa lebih valid dari perspektif astronomis.
"Yang terakhir, semoga cuaca hari ini juga mendukung sehingga pelaksanaan rukyah bisa berjalan dengan baik,’’ tandasnya.
Baca Juga: 7 Resep Kreasi Menu Sahur Ramadan Keluarga, Praktis Cuma 5 Langkah
