Bupati Wonogiri Sebut Solusi Ganjar Soal Pencemaran tak Masuk Akal

Rawan diopinikan pemerintah tak bisa bekerja

Wonogiri, IDN Times - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo berbeda pandangan dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ihwal penanganan pencemaran air Sungai Bengawan Solo. Joko menilai bahwa kebijakan Ganjar dengan memberikan tenggat waktu perbaikan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) selama satu tahun dianggap tidak realistis.

Baca Juga: Ancaman Ganjar Kepada 15 Perusahaan Terindikasi Cemari Bengawan Solo

1. Jangka waktu yang diberikan terlalu lama

Bupati Wonogiri Sebut Solusi Ganjar Soal Pencemaran tak Masuk AkalBupati Wonogiri, Joko Sutopo atau Jekek. Twitter.com/BupatiWonogiri

Tak hanya itu, keputusan Ganjar bahwa perbaikan IPAL selama satu tahun terlalu lama.

"Kalau ada perbaikan dan trial (uji coba) yang dibutuhkan kami paham itu, tapi waktunya kapan? Kalau setahun kami tidak sepakat, sangat tidak realistis," kata Joko yang akrab disapa Jekek itu.

2. Masyarakat berpikiran negatif pada Ganjar

Bupati Wonogiri Sebut Solusi Ganjar Soal Pencemaran tak Masuk AkalGubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengecek aliran Sungai Bengawan Solo di Ngloram, Blora, Kamis (12/12). Dok. Pemprov Jateng

Keputusan Ganjar bisa diartikan bahwa seolah masyarakat harus terdampak pencemaran selama satu tahun lamanya, tanpa adanya penanganan. Jekek mengkhawatirkan bahwa hal itu bisa diopinikan negatif bahwa pemerintah dianggap tak bisa bekerja.

"Masyarakat bisa punya aspek negatif terhadap pemerintah, ada apa ini? Eranya sudah beda, ini bukan era pencitraan. Ini era nyambut gawe (red: bekerja), era kerja," ujar politisi PDI Perjuangan itu.

3. Perusahaan diduga melakukan pencemaran udara

Bupati Wonogiri Sebut Solusi Ganjar Soal Pencemaran tak Masuk AkalGubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengecek aliran Sungai Bengawan Solo di Ngloram, Blora, Kamis (12/12). Dok. Pemprov Jateng

Jekek fokus pada dugaan pencemaran yang dilakukan oleh salah satu perusahaan di Wonogiri yang diduga melakukan. Menurutnya perusahaan tak hanya mencemari air sungai tetapi juga mencemari udara.

"Dari fasilitasi yang dilakukan Gubernur, konsennya ke antisipasi Bengawan Solo, (pencemaran) udaranya tidak dibahas. Fakta riil di lapangan, warga kami di tiga kecamatan terkena dampak polusi itu," tegas Jekek.

4. Wilayah yang terkena polusi meluas

Bupati Wonogiri Sebut Solusi Ganjar Soal Pencemaran tak Masuk AkalBupati Wonogiri, Joko Sutopo atau Jekek. Twitter.com/BupatiWonogiri

Wilayah terdampak polusi, imbuh Jekek, semakin meluas hingga ke wilayah kecamatan dan kota di Wonogiri. Saat musim penghujan, bau yang ditimbulkan juga semakin menyengat.

"Perbaikan monggo (red: silahkan) lah, tapi yo ojo (red: jangan pula) setahun lah, terlalu panjang. Apalagi prosesnya sudah hampir dua tahun, kalau (tambah) setahun kan jadi tiga tahun. Tidak realistis," terangnya.

5. Panggil perusahaan yang diduga

Bupati Wonogiri Sebut Solusi Ganjar Soal Pencemaran tak Masuk AkalBupati Wonogiri memberikan keterangan usai mendaftar sebagai incumbent. IDN Times/Fariz Fardianto

Pemerintah Kabupaten  (Pemkab) Wonogiri akan memanggil manajemen perusahaan tersebut dan masyarakat terdampak pencemaran pada minggu terakhir bulan Desember ini.

"Kami minta presentasi aspek teknisnya, kami minta kepastian kapan waktunya. Harapannya ada titik temu," tutup Jekek dikutip dari keterangan resmi yang diterima IDN Times, Senin (16/12).

Baca Juga: Solusi Wali Kota Surakarta Soal Pencemaran di Sungai Bengawan Solo

Topik:

  • Dhana Kencana
  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya