27 Exit Tol di Jateng Tutup, Tapi Kendaraan ini Masih Bisa Lewat Lho

Ganjar klaim hal ini bukan lockdown

Semarang, IDN Times - Meskipun 27 titik exit (pintu keluar) tol di Jawa Tengah ditutup mulai 16 Juli 2021, sejumlah kendaraan masih bisa melewatinya. PT Jasa Marga Semarang-Batang menyebut jika mengacu pada Surat Edaran (SE) Mendagri Nomor 15 Tahun 2021, ada sejumlah kendaraan yang diizinkan melintas di ruas tol, termasuk exit-exit tol tersebut.

"Jadi begini, sesuai SE Mendagri, kendaraan yang tetap bisa melintas di ruas tol termasuk area Semarang--Batang hanya yang sifatnya esensial dan critical (segera)," ujar Prajudi, Direktur Utama Jasa Marga Semarang-Batang kepada IDN Times, Kamis (15/7/2021). 

1. Yang boleh lewat exit tol yaitu ambulans, mobil polisi, TNI, truk sembako, dan BBM

27 Exit Tol di Jateng Tutup, Tapi Kendaraan ini Masih Bisa Lewat LhoMobil Ambulans Kec. Kebayoran Baru bawa pasien ke Ruang Isolasi RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Kendaraan kategori esensial dan kritikal yang dimaksud adalah mobil patroli petugas jalan tol, mobil patroli milik aparat TNI/Polri, truk-truk bermuatan sembako, ambulans yang beroperasi menangani lonjakan kasus COVID-19 dan juga truk kontainer pengangkut bahan bakar minyak (BBM). 

"Untuk yang lainnya gak boleh lewat," imbuhnya.

Baca Juga: 27 Titik Exit Tol di Jateng ini Tutup 16 Juli 2021, Pengusaha: Lumpuh

2. Lima exit tol Semarang--Batang ditutup mulai jam 00.00 WIB

27 Exit Tol di Jateng Tutup, Tapi Kendaraan ini Masih Bisa Lewat LhoIstimewa/Dokumen Jasa Marga

Prajudi menyebut akan menggelar apel kesiapsiagaan petugasnya, sehari menjelang penutupan exit tol. 

Di ruas tol Semarang--Batang ada lima pintu jalan tol yang ditutup. Yakni exit tol Pandeman, exit tol Kendal, exit tol Kaliwungu, exit tol Weleri, dan exit tol Kalikangkung. 

Penutupan kelima exit tol tersebut dimulai jam 00.00 sampai 22 Juli 2021.

3. Jasa Marga Semarang-Batang rugi 30 persen akibat PPKM Darurat

27 Exit Tol di Jateng Tutup, Tapi Kendaraan ini Masih Bisa Lewat Lhowww.jasamarga.com

Diakuinya bahwa adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat yang berlangsung dua pekan terakhir menyebabkan volume kendaraan yang melintas di ruas jalan tol berkurang drastis. 

Dari data yang didapat IDN Times, mulai 3--13 Juli 2021, volume penurunan lalu lintas di ruas tol Semarang-Batang mencapai 30 persen atau hanya 19.000 unit dari kondisi normal kisaran 25.000 unit kendaraan.

"Penurunan volume lalu lintas (lalin) ada 30 persen dibanding kondisi normal bulan Februari 2021 kemarin. Rata-rata pas PPKM darurat hanya ada 19.000 unit kendaraan. Di hari normalnya masih ada 25.000 kendaraan. Situasi sekarang ini juga membuat segi pendapatan perusahaan juga turun 30 persen," akunya.

Turunnya angka pendapatan Jasa Marga Semarang-Batang sudah terasa sejak 2020 atau awal pandemik COVID-19. Prajudi menyebut ada banyak faktor yang menjadi penyebab diantaranya capaian volume lalu lintas yang tidak sesuai target. Selain itu, pemicu lainnya adalah adanya tarif pengguna tol yang belum dilakukan penyesuaian. 

4. Ganjar klaim penutupan exit tol bukan untuk me-lockdown

27 Exit Tol di Jateng Tutup, Tapi Kendaraan ini Masih Bisa Lewat LhoGubernur Jawa tengah Ganjar Pranowo (Dok. Humas Pemprov Jateng)

Terpisah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mendukung upaya polisi yang menutup exit tol pada 16--22 Juli 2021. Ia juga menerima laporan dari Kapolda Jateng, Irjen Ahmad Luthfi untuk ikut menekan pergerakan selama PPKM darurat diberlakukan.

"Saya minta perhitungan dua hal. Satu kalau ditutup kira-kira mereka akan tidak berangkat, dia tetap stay atau tetap pergi," paparnya dalam keterangan yang diterima IDN Times

Ganjar mengklaim jika penutupan exit tol di seluruh Jawa Tengah bukan sebuah upaya untuk lockdown. Ia berdalih demi mengurangi mobilitas warganya. 

5. Ganjar salahkan warganya yang tetap beredar meski ada virus corona varian Delta India

27 Exit Tol di Jateng Tutup, Tapi Kendaraan ini Masih Bisa Lewat LhoGanjar Pranowo (Dok. Humas Pemprov Jateng)

Ia menyesalkan sikap masyarakat yang tetap beredar di jalanan walaupun sudah tahu kalau penyebaran COVID-19 saat ini mayoritas akibat virus corona varian Delta India. Oleh karena itu, Ganjar berharap masyarakat mendukung upaya pemerintah dalam penanganan pandemik COVID-19.

"Faktanya ini peningkatannya masih tinggi, faktanya ini variannya kok ya kita sudah tahu Delta, terus kemudian kok faktanya orang masih cuek, padahal kalau kita tahu kita mengurus oksigen saja udah kaya begini," jelasnya.

Ia pun meminta, "Tolong masyarakat, kalau anda tidak bergerak insyaallah anda akan terlindungi. Kalau anda terlindungi anda tidak akan pergi ke rumah sakit. Kalau semua tidak terlindungi dan sakit akhirnya pergi ke rumah sakit maka rumah sakit juga penuh dan nanti orang akan marah-marah soal ambulans, soal tempat tidur, oksigen dan semua marah."

Baca Juga: Mobilitas Warga Jateng Masih Tinggi, Ganjar Ajak Kades dan RT Lockdown

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya