Cewek ABG 15-20 Tahun di Semarang Kerap Tertipu Layanan Jodoh Online

Salah satunya imbas pandemik COVID-19

Semarang, IDN Times -

Jatuh cinta sejuta indahnya.

Begitu kutipan bait lagu yang dinyanyikan penyanyi kawakan Ibu Kota Jakarta, Titiek Puspa. Namun pada masa pandemik virus corona seperti saat ini, banyak orang justru tertimpa masalah ketika sudah terlanjur jatuh cinta kepada lawan jenisnya.

Hal tersebut juga dialami sejumlah anak baru gede (ABG) di Kota Semarang. Seorang psikolog di RS Santo Elisabeth Semarang, Probowatie Tjondronegoro, mengatakan saat ini terdapat banyak ABG yang mengalami sakit hati tatkala menjalin hubungan asmara dengan kekasihnya melalui layanan biro jodoh online.

1. Pandemik COVID-19 bikin cewek ABG sering ketipu perjodohan online

Cewek ABG 15-20 Tahun di Semarang Kerap Tertipu Layanan Jodoh OnlineIlustrasi Patah Hati (IDN Times/Mardya Shakti)

Ia bahkan menyebut bahwa rata-rata ABG yang berkonsultasi ke kliniknya mengalami patah hati setelah beberapa lama terlibat cinta virtual. 

"Kalau dicermati dari orang-orang yang datang konsultasi ke poli saya, jumlah kasus patah hati yang dialami remaja di Semarang selama pandemik COVID-19 meningkat tajam. Malahan selama empat bulan terakhir sudah ada delapan remaja yang ngeluh sudah ditipu gara-gara mencari pacar lewat biro jodoh online. Atau istilahnya mereka hubungan cinta virtual," ujar Probo kepada IDN Times melalui sambungan telepon, Sabtu (13/2/2021).

2. Kasus penipuan via biro jodoh online meningkat

Cewek ABG 15-20 Tahun di Semarang Kerap Tertipu Layanan Jodoh Onlineidcloudhost.com

Peningkatan kasus penipuan lewat biro jodoh online saat pandemik dikarenakan orang-orang tidak bisa lagi kontak fisik tatap muka secara langsung. Sebagian besar memilih berkomunikasi melalui virtual.

"Ini yang akhirnya membuat cewek-cewek ABG untuk mendapatkan kekasih yang diidamkannya selalu tidak sesuai harapan. Ketika di foto biro jodoh kelihatannya ganteng, setelah ditemui langsung gubrak begitu, beda jauh sama aslinya," sambungnya.

Baca Juga: Kisah Muda-mudi Semarang Cari Jodoh Via Online, Dari Benjut ke Lanjut

3. Masyarakat diminta waspada pencurian data melalui biro jodoh online

Cewek ABG 15-20 Tahun di Semarang Kerap Tertipu Layanan Jodoh OnlinePixabay.com/geralt

Probo menjelaskan biro jodoh online meski sebenarnya mempunyai dampak bagus, masyarakat harus teliti saat mengakses layanan tersebut. Ia mengingatkan kepada para ABG untuk mewaspadai tindak pencurian data pada setiap layanan biro jodoh online.

Setidaknya, imbuhnya, yang patut ditelisik lebih dulu adalah mengenai verifikasi layanan biro jodoh tersebut, apakah benar-benar valid atau abal-abal.

"Biro jodoh yang sekarang bisa diakses melalui Facebook dan media sosial lainnya memang cukup bagus. Tapi yang saya tekankan bahwa penggunanya jangan gampang percaya, cek dulu baik-baik, teliti dulu. Jangan terlalu jatuh cinta yang dalam. Karena belum tentu foto yang terpampang di medsos sesuai dengan kenyataannya," akunya.

4. Sebagian besar cewek yang tertipu berusia 15-20 tahun

Cewek ABG 15-20 Tahun di Semarang Kerap Tertipu Layanan Jodoh OnlineIlustrasi Pelajar. (IDN Times/Mardya Shakti)

Lebih lanjut, pihaknya juga menyampaikan dari kasus yang selama ini ditangani, rata-rata ABG berusia 15 tahun hingga 20 tahun yang paling banyak menjadi korban dari layanan cinta virtual tersebut.

Ketika mereka mengakses layanan biro jodoh, tak sedikit yang termakan rayuan gombal lawan jenisnya.

"Dan mayoritas yang konsul ke saya korbannya itu cewek-cewek ABG. Ya usianya mulai dari 15 tahun, 16 tahun sampai 20 tahun. Mereka ini golongan anak SMP,  SMA, dan anak kuliahan semeter awal yang teperdaya ketika memiliki hubungan cinta melalui biro jodoh online," ujar Probo.

5. Janjinya punya Fortuner, ternyata kerjanya sopir ojek online

Cewek ABG 15-20 Tahun di Semarang Kerap Tertipu Layanan Jodoh Onlinepinterest

Lebih dari itu, mirisnya lagi ada kliennya yang terang-terangan mengaku telah dikibuli habis-habisan, termakan janji palsu hingga diajak menginap di hotel oleh lawan jenis.

"Memang ada yang digataki (red: ditipu) sampai menjurus diajak nginap ke hotel. Juga ada yang ngakunya diapeli pacarnya naik Fortuner, ternyata sempat dipergoki kalau pacarnya itu sopir ojek online. Jadinya kan dia nyesek sekali, patah hati sampai akhirnya ada banyak yang depresi," ujarnya.

6. Proses penyembuhan korban biro jodoh online bisa sampai 2 bulan

Cewek ABG 15-20 Tahun di Semarang Kerap Tertipu Layanan Jodoh Onlinepexels/divinetechygirl

Adapun untuk proses penyembuhan bagi para korban yang tertipu biro jodoh online memerlukan waktu yang bervariasi. Jika korbannya sakit hati, justru penyembuhannya bisa sangat cepat. Tapi bila masih memendam rasa cinta yang berlarut-larut, membutuhkan waktu dua bulan untuk sembuh.

"Yang pake biro jodoh online ini kan ada yang berhasil, ada yang gagal. Saya beberapa kali ketemu orang dewasa yang berhasil menikah lewat biro jodoh online. Tapi yang gagal sampai diapusi (red: dibohongi) juga banyak. Kalau sudah gitu harus ada konseling berkala untuk melakukan penyembuhannya," tandasnya.

Baca Juga: 5 Cara Tepat Jadi Mak Comblang Sahabatmu, Jangan Asal Kenalin Orang!

Topik:

  • Dhana Kencana
  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya