Ganjar Ingatkan Sudah Muncul Corona Varian Baru, Bermutasi Lebih Ganas

Semarang, IDN Times - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memperkirakan virus corona varian baru sudah bermunculan di wilayahnya. Pasalnya, saat dirinya meninjau kepatuhan masyarakat Sragen terhadap protokol kesehatan, ternyata sejumlah guru tertular COVID-19 dari hal-hal yang sepele seperti selfie bareng tanpa memakai masker.
1. Ganjar minta masyarakat tidak abai sama mutasi virus corona
Ia mengatakan saat ini pihaknya sedang menunggu hasil tes dari whole gnome sequencing (WGS) untuk mengetahui spesimen COVID-19 yang diambil dari sejumlah masyarakat di beberapa daerah.
"Bisa jadi memang varian baru sudah mulai muncul, jadi kita harus ketat dan tidak boleh abai. Mudah-mudahan, beberapa sampling untuk tes WGS kita segera dapatkan hasil untuk diketahui," akunya dalam keterangan yang didapat IDN Times, Minggu (13/6/2021).
Baca Juga: Ivermectin Usulan Moeldoko Diedarkan ke Kudus, Bisakah Obati COVID-19?
2. Ganjar perkirakan varian baru COVID-19 yang bermutasi makin ganas
Lebih lanjut, Ganjar berkata virus corona varian baru kemungkinan sudah bermutasi dengan tingkat infeksi yang ganas. Sehingga ia mengingatkan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan pada penyebaran COVID-19.
"Saya ingatkan semua untuk waspada. Awas varian baru. Saya ulangi awas varian baru. Jangan disepelekan. Peningkatan yang cukup tinggi akhir-akhir ini rasa-rasanya ini varian baru. Jangan-jangan sekarang virusnya sudah bermutasi dan makin ganas. Maka apa yang terjadi ini, harus menjadi pembelajaran bersama," cetusnya.
3. Para bupati walikota diperintahkan untuk tingkatkan tracing dan testing
Editor’s picks
Ganjar mengungkapkan bahwa saat ini di 35 kabupaten/kota harus berupaya meningkatkan upaya tracing dan testing bagi warganya.
Menurutnya para bupati dan walikota tidak boleh menghentikan tracing dan testing hanya semata demi menonjolkan citra politik.
"Jangan takut soal citra. Semakin banyak kasus, tidak apa-apa karena testingnya tinggi. Daripada testing dan tracing rendah, keselamatan masyarakat tidak diketahui. Saya juga pesan, terus genjot vaksinasi khususnya untuk lansia," imbuhnya.
4. BOR RSUD Soehadi Sragen sangat tinggi
Ketika mengecek fasilitas RSUD Dr Soehadi Prijonegoro sebagai rumah sakit rujukan di Sragen, dirinya kepengin memasikan proses penanganan pasien COVID-19 berjalan dengan baik.
Di rumah sakit itu pula, Bed Occupancy Rate (BOR) sudah sangat tinggi.
"BOR-nya di rumah sakit ini ternyata sudah tinggi. Tapi saya senang, karena pihak rumah sakit sudah menambah kapasitas tempat tidur dan ruangan. Harapan saya seluruh rumah sakit di Sragen melakukan penambahan tempat tidur, baik ICU maupun isolasi. Agar kalau terjadi peningkatan, tidak kebingungan," tegasnya.
Untuk diketahui, sebanyak 28 warga Kudus dipastikan tertular virus corona varian baru delta India atau B16172. Hal itu diumumkan Bupati Kudus, Hartopo pada Sabtu (12/6/2021).
Baca Juga: Penanganan COVID-19 Kudus Diperbaiki, Warga Diisolasi di Boyolali dan Pati