144 Karya Film Pendek Ramaikan Lawang Sewu Short Film Festival 2025

- Lawang Sewu Short Film Festival 2025 sukses digelar di Semarang
- Sebanyak 144 karya film pendek ikut meramaikan festival tersebut
- Malam Anugerah Lawang Sewu Short Film Festival 2025 di Gedung Ki Narto Sabdo menjadi penutup ajang film pendek nasional
Semarang, IDN Times - Kompetisi karya film pendek yang diselenggarakan Pemerintah Kota Semarang, Lawang Sewu Short Film Festival (LSSFF) 2025 sukses digelar. Sebanyak 144 karya film pendek meramaikan festival tersebut.
Malam Anugerah Lawang Sewu Short Film Festival 2025 yang digelar di di Gedung Ki Narto Sabdo, Taman Budaya Raden Saleh (TBRS), Semarang, Jumat (19/12/2025), menjadi penutup rangkaian ajang film pendek nasional itu.
Table of Content
1. Diikuti sineas muda dari seluruh Indonesia

Rangkaian kegiatan LSSFF 2025 dimulai dengan forum inspirasi, workshop, screening film, hingga malam penganugerahan.
Dalam sesi workshop dan Mini Lab LSSFF 2025, Iwan Resdiyanto berhasil menyabet gelar pemenang Lomba Ide Cerita dengan membawakan film berjudul The Last Swing. Pemuda asli Semarang tersebut berhasil mendapatkan hadiah biaya produksi sebesar Rp50 juta.
Tak berhenti di sana, kompetisi utama 'Short Film Competition' menjadi ajang yang ditunggu sineas tak hanya dari Kota Semarang saja, melainkan sineas nasional. Total sebanyak 144 karya film pendek mengikuti kompetisi, sebelum akhirnya melalui proses kurasi panjang dan penilaian juri hingga terpilih para pemenang.
Puncaknya, yakni pengumuman pemenang pada Malam Anugerah Lawang Sewu Short Film Festival 2025. Ajang ini memberikan penghargaan kepada para sineas berbakat dari berbagai daerah di Indonesia. Kategori yang dilombakan mencakup pelajar, mahasiswa, dan umum.
2. Agustina bangga dengan kualitas karya film pendek

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng mengaku bangga dengan kualitas karya yang ditampilkan dalam festival tersebut. Menurutnya, Lawang Sewu Short Film Festival sejak awal memang dirancang sebagai ajang berskala nasional.
“Film-film yang dipilih juri memang bagus banget. Walaupun banyak pemenangnya bukan orang Semarang, tapi sejak awal kami memang berniat menjadikan ini festival film tingkat nasional. Kota Semarang sangat bangga bisa mempersembahkan festival film pendek yang diikuti sineas dari seluruh Indonesia,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia yang telah bekerja keras mensukseskan acara tersebut. Agustina memastikan festival ini akan kembali digelar pada tahun depan dengan penyelenggaraan yang lebih matang.
“Terima kasih untuk panitia yang sudah lelah banget. Kami berjanji tahun depan festival ini akan kita buat lagi, tentu dengan penanganan yang lebih baik,” katanya.
3. Perkaya ruang ekspresi bagi sineas film pendek

Apresiasi juga datang dari Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon. Ia menilai kehadiran Lawang Sewu Short Film Festival memperkaya ruang berekspresi bagi sineas film pendek di Indonesia.
“Saya sangat mengapresiasi inisiatif Ibu Wali Kota Semarang. Festival ini menambah platform bagi sineas Indonesia, khususnya film pendek, untuk menampilkan karya terbaik mereka. Ini akan menginspirasi sineas muda agar bisa tampil di pentas nasional hingga internasional,” ungkap Fadli Zon.
Ia menambahkan, ke depan Kementerian Kebudayaan mendorong kolaborasi agar festival film serupa bisa tumbuh di berbagai kota dan provinsi di Indonesia, sekaligus menjadi penggerak ekonomi kreatif daerah.
Sementara itu, Anggota Komisi VII DPR RI, Samuel Wattimena, mengaku terkesan dengan konsep acara dan kualitas karya para pemenang yang didominasi sineas muda.
“Terus terang saya surprise. Anak-anak muda ini karyanya keren-keren, mulai dari poster film sampai film pendeknya. Tapi saya tadi juga menyampaikan ke Ibu Wali Kota, jangan berhenti di acara seperti ini saja,” katanya.
4. Daftar pemenang Lawang Sewu Short Film Festival 2025

Pada malam anugerah tersebut, panitia juga mengumumkan para pemenang Lawang Sewu Short Film Festival 2025.
Penghargaan Penyunting Terbaik kategori pelajar diraih Muhammad Arjuno melalui film Pangestuku. Kategori mahasiswa dimenangkan Khansa Maliki lewat film Salah Seleh. Sedangkan, kategori umum diraih Yohanes Yoga Prayuda dengan film Gin Swa.
Skenario Film Pendek Terbaik, pemenang kategori pelajar adalah film Dibalik Sapuan Warna, kategori mahasiswa diraih film Pulasara, dan kategori umum dimenangkan film Purusa: Wedding Scared.
Penghargaan Film Pendek Pilihan Juri, kategori Pelajar diraih oleh Film Skaone : Diantara Teman Dan Rahasia dari SMK Negeri 4 – Semarang. Kategori Mahasiswa yakni Film Pulasara Dari Skandium Project - Universitas Jember. Sedangkan, kategori Umum, film Kotak Amal dari Jagat Raya Films - Samarinda.
Pemeran Terbaik jatuh pada Xends Putraku Sayang - Film Pangestuku untuk kategori pelajar. Kategori Mahasiswa, yakni Marcelina Delaily dengan karyanya Film Ting Ting Dance With Breathes Hope, dan Kategori Umum diraih Asmara Abigail dengan Film berjudul Gin Swa.
Sutradara Terbaik, untuk kategori Pelajar yakni Joshua Michael Nainggolan dengan Film Kaset Pita. Kategori Mahasiswa diraih Rifoi Ardiyanto dengan Film Tut Wuri Handayani dan Kategori Umum oleh Muhammad Jaya dengan Film Kotak Amal.
Film Pendek Terbaik, Kategori Pelajar yakni film Pangestuku dari MA Negeri 1 - Sragen. Kategori Mahasiswa diraih Ting Ting Dance With Breathes Hope dari Jogja Film Academy -Yogyakarta. Sedangkan, Kategori Umum dengan film Ciak, Ciak, Ciak! dari IDS Campus Production - Jakarta.


















