Gempa Swarm Meningkat, Warga Dieng Diminta Perkuat Konstruksi Bangunan

BMKG Geofisika Banjarnegara deteksi peningkatan gempa

Banjarnegara, IDN Times - Stasiun BMKG Geofisika Banjarnegara menyatakan rentetan gempa bumi dengan magnitudo kecil di dataran tinggi Dieng mengalami peningkatan selama Januari 2023 ketimbang bulan-bulan sebelumnya. 

Berdasarkan catatan BMKG Geofisika Banjarnegara, terdapat 14 kali gempa swarm yang terjadi di Dieng mulai tanggal 10-29 Januari 2023 kemarin. Kekuatan gempanya mulai 1,7 magnitudo-3, 4 magnitudo dengan kedalaman gempa 10-239 kilometer. 

1. Gempa swarm di Dieng meningkat

Gempa Swarm Meningkat, Warga Dieng Diminta Perkuat Konstruksi BangunanIlustrasi gempa bumi (IDN Times/Sukma Shakti)

Menurut Kepala Stasiun BMKG Geofisika Banjarnegara, Hery Susanto Wibowo, eskalasi gempa bumi swarm yang meningkat telah memicu instruksi magma sehingga di area kawah Gunung Dieng juga mengalami lonjakan frekuensi gempa vulkanik. 

"Daripada kondisi tahun lalu, yang Januari 2023 ada kecenderungan gempanya meningkat. Jika kita mencermati data parameter gempa yang terjadi sejak tgl 9 Januari 2023 tampak bahwa berdasarkan sebaran temporal magnitudo gempa, maka fenomena tersebut dapat dikategorikan sebagai gempa swarm," ungkap Hery saat dikontak IDN Times, Kamis (2/2/2023). 

Baca Juga: Dieng Sering Gempa, Ganjar Minta Tambah Alat Seismometer

2. Gempa swarm bermagnitudo kecil tapi sering terjadi di satu wilayah

Gempa Swarm Meningkat, Warga Dieng Diminta Perkuat Konstruksi BangunanWisatawan berada di wisata alam kawah SIkidang kawasan dataran tinggi Dieng Desa Dieng Kulon, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, Rabu (18/1/2023). (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

Lebih lanjut, ia berkata yang dimaksud gempa swarm yaitu dicirikan dengan serangkaian aktivitas gempa bermagnitudo kecil dengan frekuensi kejadian yang sangat tinggi namun berlangsung dalam waktu relatif lama di suatu kawasan. 

Ciri gempa swarm lainnya ialah ada rentetan gempa tanpa kekuatan magnitudo gempa kuat sebagai gempa utama (mainshock).

Ia mengatakan gempa swarm sering terjadi di kawasan gunung aktif seperti kejadian yang muncul di Kecamatan Ambarawa pada 2021 silam. "Tentunya butuh kajian lebih lanjut untuk membuat analisa yang semakin akurat," jelasnya. 

3. Warga Dieng harus perhatikan kondisi bangunannya

Gempa Swarm Meningkat, Warga Dieng Diminta Perkuat Konstruksi BangunanPapan peringatan terpasang di sekitar kawah Sileri di dataran tinggi Dieng Desa Kepakisan, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, Rabu (18/1/2023). (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

Dengan tingginya frekuensi kegempaan di Dieng, ia menyatakan sampai sekarang belum ditemukan kerusakan pada bangunan rumah, sekolah maupun tempat ibadah di wilayah Dieng. 


Kendati demikian, ia menyarankan kepada warga Dieng untuk memperhatikan konstruksi bangunan rumah. Bila struktur bangunan rumah kokoh dan kuat, ia berkata ada kemungkinan tahan terhadap guncangan gempa. Tapi jika sebaliknya struktur bangunannya buruk, gempa akan berpotensi menimbulkan kerusakan. 


"Tapi dari pendataan yang kita lakukan belum ada satupun laporan kerusakan rumah dan bangunan lain akibat gempa swarm di Dieng," kata Hery. 

4. Gempa swarm bisa memicu longsor di lereng perbukitan

Gempa Swarm Meningkat, Warga Dieng Diminta Perkuat Konstruksi BangunanIlustrasi Longsor (IDN Times/Mardya Shakti)

Ia pun mengimbau kepada warga Dieng yang tinggal di pereng pegunungan terutama lereng perbukitan yang curam supaya meningkatkan kewaspadaan terhadap kemunculan gempa swarm. Musababnya, jika gempa swarm terhadi terus-menerus bisa berpotensi mengakibatkan lereng perbukitan menjadi longsor. 


"Harap hati-hati terhadap gempa kategori ini. Khususnya buat warga yang tinggalnya di lereng yang terjal dan curam, sebaiknya memperhatikan kondisi bangunan rumahnya, perlu perkuat kontruksinya. Karena gempa magnitudo kecil yang sering terjadi bisa membuat lereng pegunungan menjadi longsor. Dan cari informasi yang akurat dengan mengonfirmasi ke BMKG terdekat," tandasnya. 

Baca Juga: Aktivitas Vulkanis Gunung Dieng Tinggi Kawah Sileri Steril Radius 1 Km

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya