Isolasi Mandiri, Warga Semarang Meninggal di Rumah, Gejala Susah Nafas

Mayoritas lansia di Pedurungan Kidul meninggal saat isoman

Semarang, IDN Times - Kasus penularan virus Corona yang semakin tidak terkendali mengakibatkan jumlah warga Kota Semarang yang meninggal dunia saat isolasi mandiri mengalami peningkatan. Di wilayah Kecamatan Pedurungan, para petugas kecamatan saat ini mulai sulit memantau warganya yang meninggal dunia saat isolasi mandiri.

"Kalau yang meninggal dunia akibat terpapar COVID-19 banyak sekali di Pedurungan. Terutama warga yang meninggalnya pas sedang isoman (isolasi mandiri) di rumah itu menjadi sulit sekali dipantau," kata Camat Pedurungan, Ali Muhtar ketika dihubungi IDN Times melalui telepon pada Kamis (1/6/2021).

1. Warga Pedurungan yang tertular COVID-19 kian bertambah banyak

Isolasi Mandiri, Warga Semarang Meninggal di Rumah, Gejala Susah NafasIlustrasi Virus Corona. IDN Times/Mardya Shakti

Lebih lanjut, Ali menyebutkan jumlah warganya yang kini tertular COVID-19 kian bertambah banyak setiap harinya. Pihaknya yang kewalahan menangani kasus penularan COVID-19 hanya bisa memantau grafik peningkatannya melalui sejumlah rumah sakit terdekat.

Baca Juga: Permintaan Oksigen di Jateng Meroket 500 Persen, Produsen Kewalahan!

2. Camat Pedurungan maksimalkan jogo tonggo untuk tekan penularan COVID-19

Isolasi Mandiri, Warga Semarang Meninggal di Rumah, Gejala Susah NafasDok. Humas Pemprov Jateng

Pihaknya mengaku belum mengetahui sumber penularan COVID-19 yang marak terjadi di Pedurungan. Hanya saja Ali saat ini sedang mengoptimalkan jogo tonggo dan secara masif menyemprotkan disinfektan ke kampung-kampung yang dianggap memiliki tingkat penularan yang tinggi.

"Kita upayakan secara maksimal untuk menekan angka peningkatan COVID-19. Kita sudah coba segala cara dan memang kondisinya sekarang sedang ada lonjakan kasus," ujar Ali.

3. Kepala KSP Moeldoko akan kirim obat ivermectin ke Pedurungan Kidul

Isolasi Mandiri, Warga Semarang Meninggal di Rumah, Gejala Susah NafasObat Ivermectin. (IDN Times/Sunariyah)

Disinggung soal ivermectin yang rencananya dipakai di Pedurungan, Ali berkata pemakaian obat tersebut nantinya didistribusikan di Kelurahan Pedurungan Kidul.

Pihaknya sudah mendapat informasi jika Kepala KSP sekaligus Ketum HKTI, Moeldoko akan menggelar acara seremoni penyerahan obat ivermectin ke wilayah Pedurungan Kidul.

"Saya dapat infonya dalam waktu dekat Pak Moeldoko sendiri yang menyerahkan obat itu ke Lurah Pedurungan Kidul. Pihak kelurahan sekarang sedang mendata ulang jumlah warganya yang sedang isoman. Nanti dosisnya ivermectin disesuaikan dengan jumlah warga yang terpapar Corona," akunya.

4. Sejumlah lansia kedapatan meninggal saat sedang isolasi di rumahnya

Isolasi Mandiri, Warga Semarang Meninggal di Rumah, Gejala Susah NafasIlustrasi lansia (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

Sementara, Pelaksana Tugas Lurah Pedurungan Kidul, Dyah Winarni membenarkan ihwal rencana Moeldoko yang mengirimkan ivermectin ke wilayahnya. "Yang isoman di rumah memang warga kita banyak sekali. Kita sih senang kalau obat itu jadi dikirim ke Pedurungan Kidul. Mudah-mudahan bisa menyembuhkan warga kami yang terpapar virus Corona," terangnya.

Dyah menyatakan tingginya lonjakan kasus COVID-19 juga mengakibatkan sejumlah lansia meninggal dunia ketika sedang isolasi di rumah masing-masing. Jumlah lansia yang menjalani Isoman kurang lebih 20 orang setiap hari. 

Di hari ini saja, Dyah bersama kepala Puskesmas Pedurungan menyambangi rumah lima lansia yang mengalami gejala COVID-19 stadium berat. Lansia yang mengalami gejala berat kondisinya susah bernapas dan membutuhkan bantuan tabung oksigen.

"Karena permintaan oksigennya sangat tinggi, kita sampai meminjamkan tabung milik pasien lain agar bisa dipakai lansia yang sedang isoman di rumah. Soalnya kasihan, usianya sudah sepuh-sepuh keadaannya untuk bernapas saja sudah tersengal-sengal," kata Dyah.

5. Kepala Dinkes Semarang tegaskan ivermectin bukan obat Corona

Isolasi Mandiri, Warga Semarang Meninggal di Rumah, Gejala Susah NafasObat Ivermectin yang didonasikan ke Kudus untuk mengobati COVID-19 dan telah dapat izin edar BPOM (ANTARA FOTO/Akhmad Nazaruddin Latif)

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang dr Abdul Hakam justru menyatakan pihaknya tidak akan memakai ivermectin untuk penyembuhan COVID-19. Hakam menegaskan penggunaan ivermectin tidak direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

"Kalau untuk pengobatan medis di rumah sakit Semarang gak akan digunakan. Sebab, dalam beberapa jurnal sudah jelas itu adalah obat cacing, bukan obat COVID-19," cetusnya.

Baca Juga: Tuai Pro-Kontra, Ivermectin Sudah Dipakai di Semarang dan Kudus

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya