2 Penyu Hijau Ditemukan Mati di Pantai Cilacap, Mulut Penuh Sampah Plastik

- Penyu hijau muda ditemukan mati di Pantai Cilacap akibat makan sampah plastik.
- Mulut penyu penuh sampah plastik, mengancam ekosistem laut dan menjadi ancaman serius bagi penyu hijau.
- Darurat sampah di pesisir pantai selatan Jawa, membutuhkan aksi bersih pantai untuk menyelamatkan penyu dan laut.
Penyu Hijau Muda Ditemukan Mati di Pantai Cilacap Akibat Makan Sampah Plastik
Cilacap, IDN Times – Seekor penyu hijau muda berusia sekitar 3--4 tahun ditemukan mati terdampar di wilayah pantai Cilacap. Temuan itu diungkap Ketua Konservasi Penyu Nagaraja, Cilacap, Jumawan, saat melakukan patroli rutin pada Jumat (15/8/2025).
1. Mulut penyu penuh sampah plastik

Menurut Jumawan, penyebab kematian satwa langka yang masuk daftar dilindungi ini diduga kuat akibat memakan sampah plastik yang mencemari laut.
“Pagi hari ini kami patroli menemukan bangkai penyu hijau (green sea turtle). Umurnya sekitar 3--4 tahun. Dari mulutnya, terlihat banyak sekali sampah plastik yang sudah dimakan,” katanya.
Kepada IDN Times, ia menjelaskan, saat memeriksa kondisi fisik penyu, tim konservasi menemukan sisa-sisa plastik yang masih menempel di mulut dan kemungkinan besar juga ada di saluran pencernaan. Malah, penemuan tersebut merupakan yang kedua kalinya dalam dua hari berturut-turut.
“Kasihan sekali. Sampah plastik seperti ini jadi ancaman nyata bagi penyu dan biota laut lainnya,” ujarnya.
2. Darurat sampah di pesisir pantai selatan Jawa

Jumawan menegaskan, kejadian tersebut menjadi pengingat bahwa pantai dan laut Cilacap sedang berada dalam kondisi darurat sampah. Masalah itu bukan hanya mengancam penyu, tetapi juga ekosistem laut secara keseluruhan.
Pasalnya, sampah plastik di laut dapat menyerupai makanan alami penyu, seperti ubur-ubur atau rumput laut. Akibatnya, penyu yang menelannya bisa mengalami sumbatan pencernaan, infeksi, hingga kematian.
“Teman-teman semua, pantai kita darurat sampah. Ini jadi PR (pekerjaan rumah) kita bersama. Kalau dibiarkan, akan makin banyak satwa yang jadi korban,” tegasnya.
3. Ancaman serius bagi penyu hijau

Penyu hijau (Chelonia mydas) adalah salah satu dari tujuh spesies penyu laut di dunia yang dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Satwa itu berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut, termasuk mengontrol populasi lamun dan ubur-ubur.
Sayangnya, pencemaran laut akibat sampah plastik menjadi ancaman besar. Data United Nations Environment Programme (UNEP) menyebutkan, setiap tahun lebih dari 100 ribu mamalia laut dan penyu mati akibat terjerat atau menelan plastik.
Konservasi Penyu Nagaraja mengajak masyarakat, nelayan, hingga wisatawan untuk lebih peduli terhadap kebersihan pantai. Edukasi dan aksi bersih pantai dinilai penting untuk mengurangi ancaman terhadap penyu.
"Jangan buang sampah ke laut. Sekecil apa pun tindakan kita, akan sangat berarti untuk menyelamatkan penyu dan laut kita,” imbuhnya.