Agus Andrianto Ubah Nusakambangan Cilacap jadi Pusat Ketahanan Pangan

- Mendorong kemandirian pangan berbasis lembaga pemasyarakatan
- Apreasiasi langkah tranformatif
- Nusakambangan jadi model reformasi birokrasi
Cilacap, IDN Times - Pulau Nusakambangan yang dikenal sebagai pulau penjara, kini berinovasi sebagai pusat pemberdayaan ekonomi. Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto memimpin langsung dalam kegiatan pembinaan mental dan ketahanan pangan di pulau tersebut, Rabu (5/11/2025).
Program tersebut tidak hanya menyentuh narapidana, tetapi juga pegawai Kemenkumham yang melakukan pelanggaran disiplin. Di waktu bersamaan, berbagai proyek ketahanan pangan nasional juga dijalankan di sana.
Agus menegaskan, pembinaan kini tidak hanya menyasar warga binaan, tetapi juga pegawai bermasalah agar bisa memperbaiki diri.
"Kami ingin memberi efek jera sekaligus kesempatan memperbaiki diri bagi pegawai yang melanggar aturan,"ujar Menteri Agus.
1. Mendorong kemandirian pangan berbasis lembaga pemasyarakatan

Selain itu, sebanyak 228 warga binaan terlibat aktif dalam proyek pertanian, perikanan, hortikultura, peternakan, dan konveksi. Salah satu program unggulannya adalah penanaman kelapa di lahan seluas 500 hektare.
Langkah ini menjadi bagian dari proyek strategis nasional yang mendorong kemandirian pangan berbasis lembaga pemasyarakatan mengubah wajah Nusakambangan menjadi pusat produktivitas dan pembinaan karakter.
Dalam kunjungan tersebut, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk memperkuat kerja sama di bidang pengawasan wilayah laut, keimigrasian, dan perikanan.
"Kolaborasi dan gotong royong menjadi kunci mewujudkan sistem pemasyarakatan dan keimigrasian yang modern, profesional, dan adaptif menuju visi Indonesia Maju 2045,"tegas Agus.
2. Apreasiasi langkah tranformatif

Melalui sinergi lintas instansi ini, pemerintah berharap pembinaan warga binaan bisa berjalan seimbang antara aspek mental, sosial, dan ekonomi, sehingga memberi dampak langsung pada masyarakat luas.
Kunjungan ke Nusakambangan kali ini juga dihadiri oleh Wakil Menteri PANRB Purwadi Arianto, Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, Wamen Ketenagakerjaan Afriansyah Noor, serta Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad.
Mereka kompak mengapresiasi langkah transformatif yang dilakukan Menteri Agus dalam mengubah citra Nusakambangan menjadi pusat pembinaan dan pemberdayaan yang berdampak nyata.
3. Nusakambangan jadi model reformasi birokrasi

Wamen PANRB Purwadi Arianto menilai kegiatan pembinaan di Nusa Kambangan adalah contoh konkret reformasi birokrasi tematik yang menggabungkan pelatihan keterampilan dan pembentukan karakter.
"Yang saya lihat bukan hanya keterampilan yang dibangun, tetapi juga pembinaan kepribadian dan kejiwaan agar mereka punya karakter kuat dan disiplin,"katanya.
Ia memuji sinergi lintas lembaga yang melibatkan kementerian, pemda, dan swasta, sehingga warga binaan tak hanya belajar bertani dan beternak, tapi juga mengolah hasil laut dan menciptakan karya seni.
"Model pembinaan terpadu seperti ini harus direplikasi di tempat lain. Transformasi kelembagaan harus terus dilakukan agar manfaatnya dirasakan oleh warga binaan dan masyarakat sekitar,"tegas Purwadi.
4. Raffi Ahmad sebut transformasi pulau penjara ke pulau inspirasi

Utusan Khusus Presiden Bidang Kepemudaan dan Seni Budaya, Raffi Ahmad tidak menutupi kekagumannya saat datang langsung kawasan Nusakambangan. Ia menyebut perubahan di bawah kepemimpinan Menteri Agus sebagai transformasi membanggakan.
"Saya salut sama Pak Menteri Agus, sekarang Lapas Nusakambangan bukan cuma tempat pembinaan, tapi juga pusat ketahanan pangan, bahkan tadi saya coba ikan sidat, enak banget dan besar besar, ini luar biasa,"
Ia menilai, program tersebut bukan hanya memperbaiki citra lembaga pemasyarakatan, tetapi juga membuka peluang baru bagi warga binaan untuk bekerja, menabung, dan hidup mandiri setelah keluar dari lapas.
"Teman teman yang menjalani hukuman bisa kerja, dapat upah, dan punya keterampilan, setelah bebas, mereka bisa cari kerja dengan bekal nyata,'ujar Raffi.

















