Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

ASDP Bantu Operasi 13 Bibir Sumbing di Panti Wilasa Citarum Semarang

IMG-20251120-WA0035.jpg
Para orang tua dari anak bibir sumbing mendapat bantuan dari ASDP. (IDN Times/Dok Humas RS Panti Wilasa Citarum Semarang)
Intinya sih...
  • ASDP memberikan bantuan pembiayaan operasi bibir sumbing di RS Panti Wilasa Citarum Semarang sebesar Rp650 juta.
  • Bibir sumbing tidak terkait dengan mitos, proses sumbing bisa disebabkan oleh kurangnya nutrisi pada janin, ibu hamil terjatuh, terpapar radiasi, dan faktor keturunan.
  • Komitmen dari ASDP dan Smile Train Indonesia untuk membantu mengentaskan pasien bebas celah bibir dan lelangit serta memberikan dukungan bagi para pasien celah bibir dan lelangit.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Semarang, IDN Times - PT ASDP Indonesia Ferry memberikan bantuan pembiayaan bagi tahapan operasi untuk 13 pasien celah bibir dan lelangit di RS Panti Wilasa Yakkum Citarum Semarang. 

Pihak ASDP memilih menyalurkan dana hibah Rp650 juta agar pelaksanaan operasi bisa lancar. 

Dalam aksinya RS Panti Wilasa Citarum Yakkum Semarang telah bergerak membantu para penyandang celah bibir dan lelangit dengan jumlah tindakan lebih dari 1.200 operasi dan terus bertambah jumlahnya. 

Inisiasi ini dilakukan antara RS Panti Wilasa Citarum sejak 2008 telah bekerjasama dengan lembaga nirlaba khusus penanganan celah bibir dan lelangit Smile Train Foundation.

Bibir sumbing tidak terkait dengan mitos

IMG-20251120-WA0037.jpg
Peresmian kerjasama ASDP, Smile Train Indonesia dan RS Panti Wilasa Citarum Semarang. (IDN Times/Dok Humas RS Panti Wilasa Citarum Semarang)

Country Manajer and Program Direktur Smile Train Indonesia, Deasy Larasati, menuturkan tugas pihaknya untuk memberi edukasi bahwa kelahiran sumbing tidak ada kaitannya dengan mitos. 

Karena proses sumbing bisa karena kurangnya nutrisi pada janin, ibu hamil terjatuh, terpapar radiasi dan beberapa pasien karena faktor keturunan. 

"Dan sumbing bisa diperbaiki melalui operasi," ujarnya saat memaparkan data dalam peresmian kerjasama antara ASDP, Smile Train Indonesia dan RS Panti Wilasa Citarum, Kamis (20/11/2025). 

Anak bibir sumbing harus hidup dengan semangat optimis

ilustrasi operasi bibir sumbing (pexels.com/Vidal Balielo Jr. )
ilustrasi operasi bibir sumbing (pexels.com/Vidal Balielo Jr. )

Ia menjelaskan dengan jalan operasi bisa dilakukan sejam. Karena kalau anak sumbing banyak yang putus sekolah, ada yang 10 tahun 17 tahun mereka harus putus sekolah karena malu diejek bibirnya sumbing. 

Dan bayi yang mengalami sumbing mengalami resiko tersedak ketika makan dan minum. Padahal anak ini punya hak yang sama dengan anak Indonesia pada umumnya. 

"Maka kita berusaha menangani masalah ini agar anak-anak tidak dibully. Jadi anak sumbing tidak harus hidup dengan rasa malu tapi dengan semangat optimisme," urainya. 

Dari data yang dirilis Kemenkes tahun 2018 prevalensinya 1 dari 1.200 kelahiran atau 0.12 persen dari total kelahiran per tahun, dengan jumlah kasus baru sekitar 7.500 per tahun. 

ASDP komitmen kurangi pasien bibir sumbing dan lelangit

Pasien bibir sumbing. (IDN Times/Istimewa)
Pasien bibir sumbing. (IDN Times/Istimewa)

Direktur RS Panti Wilasa Citarum Yakkum Semarang, drg Kriswidiati bersyukur atas dukungan yang diberikan oleh Smile Train dan ASDP Indonesia Ferry dalam pemberian bantuan yang digunakan untuk menanggulangi pasien dengan celah bibir dan lelangit di Indonesia, khususnya di Semarang dan sekitarnya.

General Manajer ASDP Regional Surabaya, Ronaldo Hutabarat juga mengungkapkan komitmen untuk turut membantu Smile Train Indonesia dan RS Panti Wilasa Citarum dalam mengentaskan pasien bebas celah bibir dan lelangit. 

"Kami mengapresiasi komitmen pelayanan dari kedua lembaga yang konsisten memberikan dukungan dan bantuan bagi para pasien celah bibir dan lelangit," akunya. 

Bantuan bagi pasien bibir sumbing dan lelangit harus konsisten

Pasien bibir sumbing. (IDN Times/Istimewa)
Pasien bibir sumbing. (IDN Times/Istimewa)

Elhamangto Zudan, Kabid Pelayanan dan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan Jateng, tidak semua keluarga bisa mengakses layanan operasi bedah bibir sumbing

Maka pihaknya turut ucapkan terima kasih kepada ASDP dan Smile Train yang membantu memecahkan masalah tumbuh kembang anak. Dimana celah langit dan bibir sumbing ini jadi persoalan yang musti kita selesaikan. 

"Harapannya tetap konsisten tapi juga pendampingan dan pencegahan," katanya. 

Adapun secara simbolis ASDP Indonesia Ferry menyerahkan bantuannya kepada Smile Train Indonesia, diteruskan dengan penyerahan tanda terima kasih dari perwakilan pasien kepada perwakilan PT. ASDP Indonesia Ferry berupa buket bunga. 

Dalam acara ini, juga dilakukan penyerahan bingkisan kepada keluarga para pasien yang diakhiri dengan acara foto bersama dari selurh hadirin.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fariz Fardianto
Dhana Kencana
Fariz Fardianto
EditorFariz Fardianto
Follow Us

Latest News Jawa Tengah

See More

ASN di Semarang Diajak Bantu Bayar BPJS Ketenagakerjaan Pekerja Rentan

20 Nov 2025, 18:46 WIBNews