Banjir di Semarang Belum Surut, 25 Pompa Air Dioperasikan di 4 Lokasi

- Banjir di Semarang masih belum surut hingga Jumat (24/10/2025).
- Pemerintah Kota Semarang mengoperasikan 25 pompa air untuk mempercepat surutnya debit air.
- Sejumlah lokasi di Kota Semarang terdampak banjir yang merendam.
1. Pompa air belum bekerja optimal

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng mengatakan, pihaknya sudah menerjunkan sejumlah petugas untuk mengatasi banjir yang menggenangi wilayah terdampak, salah satunya di kawasan Kaligawe Kecamatan Gayamsari.
"Petugas, secara bergantian, di lapangan terus memantau ketinggian air dan memastikan pompa-pompa air bekerja penuh agar banjir cepat surut, termasuk di Jalan Kaligawe," ungkapnya, Jumat (24/10/2025).
Untuk diketahui, hujan deras yang mengguyur Kota Semarang beberapa hari terakhir membuat air cepat naik. Kendati demikian, beberapa pompa air belum bekerja optimal karena masih dalam tahap konstruksi maupun perbaikan.
2. Penanganan banjir berbasis per kawasan

Agustina menyampaikan, dirinya terus melakukan penguatan kolaboratif lintas sektor dalam penanganan banjir bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Tengah (Dinas Pusdataru), DPU Kota Semarang, hingga BPBD Kota Semarang.
"Karena pompa di wilayah Waru sedang dalam konstruksi, kami mencoba menarik pompa Kandang Kebo ke Waru agar airnya mengalir langsung ke Banjir Kanal Timur. Selain itu, kami terus aktif berkoordinasi untuk menangani banjir secara menyeluruh supaya masyarakat kembali beraktivitas normal," terangnya.
Dari komunikasi dan koordinasi yang terjalin, wali kota menuturkan pola penanganan banjir di Kota Semarang berbasis per kawasan, yakni daerah Sringin, daerah Terboyo, daerah Tenggang, dan daerah Pasar Waru. Dirinya menyebutkan terdapat 25 pompa berbagai jenis yang berasal dari sejumlah instansi siap beroperasi dengan kapasitas 250 liter per second (LPS) hingga 2.000 LPS. Jika seluruh pompa berfungsi normal, perkiraan kapasitas pompa bisa mencapai 25.000 LPS.
3. Instruksikan jajaran, camat, lurah pantau kondisi lapangan

"Dari pompa stasioner (atau eksisting) hingga pompa portable sudah kami tempatkan di titik-titik yang ditentukan di empat wilayah tersebut. Semua itu tidak hanya milik DPU Kota Semarang, ada bantuan dari BPBD Kota Semarang, Pusdataru, BBWS Pemali Juana, bahkan dapat tambahan juga dari BBWS Serayu Opak, BBWS Cimanyk Cisanggarung, dan BBWS Bengawan Solo," jelasnya.
Agustina telah menginstruksikan seluruh jajaran, termasuk camat dan lurah untuk terus aktif memantau kondisi lapangan dan tidak hanya menunggu laporan. Dirinya menekankan pentingnya antisipasi dan respons yang menyeluruh dengan hadir langsung memberikan pelayanan dan penanganan kepada masyarakat terdampak banjir.
"Prioritas utama jelas keselamatan dan kenyamanan warga. Maka, semua harus bergerak cepat," pungkasnya.
















