Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bantu Kebutuhan Pengungsi di Sumbar, Undip Kirim Mesin Penjernih Air

undip, mesin penjernih air, bencana sumatera
Universitas Diponegoro (Undip) mengirimkan mesin penjernih air ke wilayah terdampak bencana di Sumatera Barat, Senin (15/12/2025). (dok. Undip)
Intinya sih...
  • Undip mengirimkan mesin penjernih air ke Sumatera Barat untuk membantu pengungsi terdampak bencana.
  • Teknologi ini akan memenuhi kebutuhan air bersih para korban bencana di wilayah tersebut.
  • Inisiatif Undip merupakan upaya nyata dalam membantu meringankan beban pengungsi di Sumatera Barat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Semarang, IDN Times - Universitas Diponegoro (Undip) mengirimkan mesin penjernih air ke wilayah terdampak bencana di Sumatera Barat. Teknologi ini akan membantu kebutuhan para pengungsi yang menjadi korban bencana di lokasi tersebut.

1. Air bersih jadi kebutuhan penting

undip, mesin penjernih air, bencana sumatera
Universitas Diponegoro (Undip) mengirimkan mesin penjernih air ke wilayah terdampak bencana di Sumatera Barat, Senin (15/12/2025). (dok. Undip)

Rektor Undip, Prof. Suharnomo secara resmi memberangkatkan mesin penjernih air itu pada Senin (15/12/2025). Pengiriman mesin penjernih air ini sebagai respons atas kebutuhan mendesak masyarakat terhadap air bersih dan sanitasi.

Sebab, berdasarkan hasil observasi di lokasi bencana, penyediaan air bersih merupakan kebutuhan penting selain bantuan medis.

“Berdasarkan simpulan di lapangan, kebutuhan air bersih menjadi sangat krusial. Maka itu, hari ini Undip mengirimkan mesin penjernih air ke Sumatera Barat. Ke depan tidak menutup kemungkinan akan kami distribusikan pula ke Aceh dan Sumatera Utara,’’ kata Rektor Undip, Prof. Suharnomo.

Upaya ini bagian dari komitmen Undip secara komprehensif. Tidak hanya membantu pemulihan fisik dan kesehatan masyarakat, tetapi juga memastikan mahasiswa terdampak bencana tetap dapat melanjutkan studinya melalui pembebasan UKT dan dukungan biaya hidup.

2. Kapasitas mesin bisa layani 5.000 orang per hari

undip, mesin penjernih air, bencana sumatera
Universitas Diponegoro (Undip) mengirimkan mesin penjernih air ke wilayah terdampak bencana di Sumatera Barat, Senin (15/12/2025). (dok. Undip)

Sementara itu, tim inovator Undip, Prof. I Nyoman Widiasa menjelaskan, teknologi yang dikirimkan terdiri atas dua jenis mesin, yaitu mesin berkapasitas besar dan mesin berkapasitas kecil. Mesin besar mampu mengolah air hingga sekitar 100–120 meter kubik per hari atau setara 100.000–120.000 liter per hari yang dapat melayani sekitar 5.000 orang per hari.

Adapun mesin kecil, dengan kapasitas sekitar 2–5 meter kubik per hari atau 2.000–5.000 liter per hari bisa mencukupi sekitar 250 orang per hari. Mesin kecil sendiri lebih dirancang untuk menjangkau daerah terpencil yang memiliki keterbatasan akses distribusi dan juga untuk diletakkan di posko.

“Mesin ini mengolah air keruh akibat banjir menjadi air bersih yang dapat digunakan untuk kebutuhan sanitasi. Ke depan, sistem ini akan dikembangkan untuk menghasilkan air siap minum. Harapannya, teknologi ini dapat diperbanyak menjadi unit-unit yang lebih luas sehingga kesiapsiagaan kita dalam menghadapi bencana semakin baik,” jelas Nyoman.

Untuk menjalankan alat ini, Undip bekerja sama dengan Politeknik Negeri Padang untuk mencarikan lokasi yang tepat agar dapat mendistribusikan air. Distribusi air akan dilakukan dengan menggunakan mobil tangki air ke masyarakat yang membutuhkan.

3. Pengiriman mesin air pakai dana pengabdian masyarakat

undip, mesin penjernih air, bencana sumatera
Universitas Diponegoro (Undip) mengirimkan mesin penjernih air ke wilayah terdampak bencana di Sumatera Barat, Senin (15/12/2025). (dok. Undip)

Pengiriman mesin air bersih ini didukung melalui pendanaan Undip serta skema pengabdian masyarakat kebencanaan dari Diktisaintek. Satu unit mesin yang diberangkatkan pada tahap awal menggunakan pendanaan Undip dan dikirim langsung ke Padang melalui jalur darat.

Sementara, tiga unit mesin lainnya saat ini dalam proses penyelesaian dan direncanakan akan menyusul ke sejumlah wilayah terdampak, termasuk Sumatera Barat, Aceh, dan Sumatera Utara.

Sebagaimana disampaikan sebelumnya, hingga saat ini Undip telah mengirimkan dua gelombang tim relawan pada 2 Desember 2025 dan 10 Desember 2025 yang terdiri dari tenaga medis, dokter, paramedis, psikolog, serta tim trauma healing. Undip juga bergerak berkolaborasi dengan IKA Undip di lokasi bencana.

Lalu, IKA Medica Fakultas Kedokteran Undip juga mengirimkan relawan ahli medis dan bedah. Undip berharap bantuan ini bisa memberikan solusi nyata bagi para pengungsi di masa pemulihan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us

Latest News Jawa Tengah

See More

1.356 Paspor Polikarbonat Diterbitkan di Jateng, Ini Manfaatnya

17 Des 2025, 11:27 WIBNews