Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Batik Art Installation 2025, Ajang Ujuk Gigi Para Desainer Batik

IMG_5142.jpeg
Batik Art Installation 2025 digelar di Taman Balekambang, Solo. (Dok/Istimewa)
Intinya sih...
  • Pameran koleksi istimewa dari para pembatik, kolektor batik, dan desainer ternama Indonesia.
  • Event pertama digelar di Solo dengan dukungan penuh dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta.
  • Digelar selama delapan hari dengan karya Art Installation dari seniman Saifa Ilham, Sri Kuncoro, dan Teddy Damar.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surakarta, IDN Times - Untuk pertama kalinya di Kota Solo mengelar Batik Art Installation 2025. Kegiatan digelar di Bale Pangenggar, Taman Balekambang pada 20-28 September 2025. Mengusung tema "Past Now Future", instalasi ini menyajikan perjalanan batik dari masa lalu, kini, hingga masa depan.

1. Tampilkan koleksi istimewa dari para pembatik.

IMG_5143.jpeg
Batik Art Installation 2025 digelar di Taman Balekambang, Solo. (Dok/Istimewa)

Pameran ini mengajak masyarakat melihat batik bukan hanya sebagai warisan budaya, tetapi juga sebagai sumber inspirasi yang terus hidup, bertransformasi, dan relevan dengan perkembangan zaman.

Sebagai event perdana dalam format instalasi batik, Batik Art Installation 2025 disajikan secara sederhana namun diharapkan memiliki nilai edukasi yang kuat bagi generasi penerus. Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta sebagai bentuk komitmen menjaga dan mengembangkan batik sebagai identitas budaya bangsa.

Batik Art Installation 2025 menampilkan koleksi istimewa dari para pembatik, kolektor batik, desainer ready-to-wear ternama Indonesia, hingga partisipan muda. Dari ranah pembatik dan kolektor batik, hadir Batik Walang Kekek milik Hj. Waldjinah, maestro Panembahan Hardjonagoro (Go Tik Swan), Fafa Utami, Iwan Tirta, Uzy Fauziah, St. Sendari, serta Afif Syakur dengan beragam koleksi batiknya.

Mewakili desainer ready-to-wear, pengunjung dapat menikmati karya Ali Charisma, Batik Pitulungan by Robin dan Hanna, Deden Siswanto, Denny Wirawan, Djongko Rahardjo, Irmasari Joedawinata, Itang Yunasz, Lenny Agustin hingga Raegita Zoro yang masing-masing menghadirkan interpretasi yang berbeda terhadap batik.

2. Merupakan event pertama digelar di Solo.

IMG_5141.jpeg
Batik Art Installation 2025 digelar di Taman Balekambang, Solo. (Dok/Istimewa)

Wakil Wali Kota Solo, Astrid Widayani, turut hadir dalam penyelenggaraan pada Selasa (23/9). Ia menegaskan bahwa Surakarta sebagai kota budaya tidak pernah bisa dipisahkan dari batik.

“Batik adalah jiwa, identitas, sekaligus mahakarya bangsa yang mengalir dalam denyut nadi masyarakat. Setiap helai kain, tetesan malam, hingga goresan canting menyimpan filosofi, cerita, serta kearifan lokal yang agung. Batik tidak hanya sekadar kebanggaan masa lalu, tetapi juga harus dirawat, dihidupkan, dan diadaptasikan agar tetap relevan di tengah derasnya arus globalisasi,” ujarnya.

Batik Art Installation 2025 diharapkan mampu memberi nilai edukasi kuat, terutama bagi generasi penerus.

3. Digelar selama delapan hari.

IMG_5144.jpeg
Batik Art Installation 2025 digelar di Taman Balekambang, Solo. (Dok/Istimewa)

Dalam event tersebut, pengunjung disuguhi karya Art Installation dari seniman Saifa Ilham, Sri Kuncoro, dan Teddy Damar yang menghadirkan eksplorasi visual batik dalam bentuk instalasi kontemporer. Kehadiran karya-karya ini membuka ruang dialog baru tentang bagaimana batik dapat dipahami tidak hanya sebagai kain, tetapi juga sebagai medium ekspresi artistik yang dinamis dan penuh makna.

Kehadiran mereka semakin lengkap dengan partisipasi akademisi muda melalui Program Studi Desain Mode Universitas Sebelas Maret (UNS) dan Program Studi Desain Mode Batik Institut Seni Indonesia (ISI). Seluruhnya menegaskan bahwa batik mampu tampil dengan wajah baru yang penuh prestise sekaligus menumbuhkan kecintaan terhadap batik di semua kalangan masyarakat.

Selama delapan hari penyelenggaraan, Batik Art Installation 2025 menjadi ruang ekspresi dan inovasi bagi pengrajin batik, rumah batik, desainer, UMKM, hingga partisipan muda. Kegiatan ini bukan sekadar tontonan, tetapi juga perayaan budaya dan identitas lintas generasi yang memperluas apresiasi masyarakat terhadap batik. Batik Art Installation 2025 diharapkan memperkuat posisi Surakarta sebagai kota budaya yang terus melahirkan karya kreatif dan menjaga warisan batik.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us

Latest News Jawa Tengah

See More

Batik Art Installation 2025, Ajang Ujuk Gigi Para Desainer Batik

26 Sep 2025, 08:55 WIBNews