Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Mahasiswa berkumpul bersama usai acara Literasi Digital Hijau Menuju Masa Depan Berkelanjutan di Undip Semarang. (Dok. BLDF)

Intinya sih...

  • Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) mengadakan acara Literasi Digital Hijau Menuju Masa Depan Berkelanjutan di Semarang.
  • Generasi Z dominan sebagai pengguna internet, BLDF ingin mengedukasi mereka dengan konten digital berkualitas.
  • Rektor Universitas Diponegoro dan Haryo Damardono menyoroti pentingnya akses informasi akurat dan literasi digital bagi generasi muda.

Semarang, IDN Times – Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) mengadakan acara Literasi Digital Hijau Menuju Masa Depan Berkelanjutan di Gedung Prof. Soedarto, Semarang, Rabu (5/6/2024). Acara dalam rangka merayakan Hari Lingkungan Hidup itu dihadiri oleh rektor Universitas Diponegoro, Suharnomo, Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Haryo Damardono, dan perwakilan generasi muda peduli lingkungan, Jerhemy Owen.

Sekitar 700 mahasiswa hadir untuk mendiskusikan pentingnya literasi digital dalam mewujudkan masa depan berkelanjutan.

1. Mendorong generasi muda

ilustrasi ratusan mahasiswa di Undip Semarang. (IDN Times/Dhana Kencana)

Generasi Z, yang lahir antara 1996--2010, mendominasi pengguna internet di Indonesia. Sebagai digital native, mereka memiliki kemampuan literasi digital yang dapat dimanfaatkan untuk menghadapi isu-isu besar seperti perubahan iklim dan degradasi lingkungan.

"Melalui acara ini, BLDF ingin mengedukasi generasi muda dengan konten digital berkualitas," kata Director Communications BLDF, Mutiara Diah Asmara dilansir keterangan resminya, Minggu (9/6/2024).

BLDF juga membagikan 1.000 akses Kompas Digital Premium kepada mahasiswa Universitas Diponegoro. Mutiara, seorang perwakilan BLDF, berharap langkah ini dapat meningkatkan kesadaran generasi muda tentang isu lingkungan dan memotivasi mereka untuk berkolaborasi digital dalam menciptakan perubahan positif.

2. Dukungan akademik dan media

Rektor Undip Semarang, Suharnomo (IDN Times/Dhana Kencana)

Rektor Universitas Diponegoro, Suharnomo, mengapresiasi inisiatif BLDF. Menurutnya, indeks literasi digital Indonesia terus meningkat hingga 3,54, namun tantangan seperti misinformasi dan disinformasi masih ada.

"Akses informasi yang akurat dan terverifikasi sangat penting,” ujarnya.

Sementara itu, Haryo Damardono dari Harian Kompas menambahkan bahwa konsumsi informasi saat ini mendorong media untuk menyesuaikan kebutuhan literasi bagi pembaca muda.

"Bagi generasi muda, portal media daring dan e-book masih menjadi sumber informasi utama. Maka itu, menghadirkan bacaan yang informatif, menarik, dan mudah diakses sangat penting untuk memudahkan pemahaman isu keberlanjutan," katanya

3. Peran konten kreator

Konten kreator, Jerhemy Owen (Dok. BLDF)

Jerhemy Owen, kreator konten dan perwakilan anak muda, menekankan pentingnya informasi digital dalam menarik perhatian pada isu lingkungan. Jerhemy mengingatkan bahwa pesan di media sosial harus disampaikan secara bertanggung jawab dan valid.

"Teman-teman gen Z rata-rata menghabiskan 1--6 jam di media sosial, menjadikannya medium utama untuk menyampaikan informasi dan menginspirasi," katanya.

Untuk diketahui, sejak 2018, BLDF telah menginisiasi gerakan Siap Sadar Lingkungan (Siap Darling) yang berfokus pada konten positif tentang lingkungan dan aksi pelestarian. Kolaborasi ini diharapkan dapat terus menginspirasi generasi muda untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan.

Dengan kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, masa depan yang berkelanjutan dapat terwujud. Melalui literasi digital dan kesadaran lingkungan, generasi muda memiliki peran besar dalam menciptakan perubahan positif bagi alam.

Editorial Team