Dekat Puncak Kemarau, Angin Kencang Siang-Sore Landa Pantura Jateng

- Angin kencang disebabkan perubahan tekanan udara yang rendah
- Tiga daerah terdampak angin kencang
- Bulan September curah hujan berkurang drastis
Semarang, IDN Times - Menjelang puncak musim kemarau turut mempengaruhi hembusan angin yang ada di Jawa Tengah. Stasiun BMKG Meteorologi Ahmad Yani Semarang menyarankan masyarakat untuk mewaspadai potensi angin kencang yang bertiup saat siang hingga sore hari karena beresiko mengganggu aktivitas di luar ruangan.
1. Angin kencang disebabkan perubahan tekanan udara yang rendah

Prakirawan cuaca Stasiun BMKG Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Noor Jannah menyampaikan angin kencang yang melanda Jawa Tengah karena disebabkan adanya tekanan udara yang rendah saat siang hari.
"Angin kencang terjadi mulai siang sampai jelang sore hari. Hitungan kecepatan dari data BMKG untuk kategori angin kencang sekitar 40 km per jam atau 20 knot," tutur Noor saat memantau citra satelit dari kantor BMKG Meteorologi Ahmad Yani, Kamis (4/9/2025).
2. Tiga daerah terdampak angin kencang

Ia memperkirakan angin kencang melanda sejumlah kabupaten area pesisir utara dan pesisir selatan Jawa Tengah karena terdampak perubahan tekanan udara yang menjadi rendah dan pengaruh paparan sinar matahari saat siang hari.
Kabupaten/kota yang terdampak angin kencang sejauh ini antara lain Kota Tegal, Kabupaten Jepara serta Kabupaten Rembang.
"Karena ada perubahan masa tekanan udara yang berubah jadi rendah saat siang hari maka hembusan anginnya cenderung lebih meningkat di wilayah pesisir utara dan selatan. Kondisi angin kencang juga disebabkan adanya kerapatan udara. Sehingga beberapa daerah mulai terdampak. Seperti di Kota Tegal, Jepara dan Rembang," ungkapnya.
3. Bulan September curah hujan berkurang drastis

Sedangkan secara umum siklus cuaca tiga hari ke depan sampai seminggu masih relatif kering. Bulan September curah hujan mulai berkurang drastis ketimbang Agustus. Hujan bersifat lokal hanya terjadi di kawasan pegunungan tengah.
Karena bulan ini akan memasuki puncak kemarau maka temperatur udara berkisar 29-35 derajat celcius.
4. Angin kencang berpotensi merusak bangunan

Pihaknya pun mengimbau agar masyarakat Pantura dan Pansela mewaspadai munculnya angin kencang saat cuaca panas di siang hari. Sebab hembusan angin kencang bisa memicu kerusakan bangunan. Dari data BMKG Meteorologi Ahmad Yani diketahui bangunan rusak akibat angin kencang terjadi di Kota Tegal dan Jepara pada 2 September kemarin.
"Adanya angin kencang memang fenomena yang lumrah saat kemarau. Selain itu kelembapan udara di kisaran 40 persen," akunya.
Sekitar awal dan pertengahan Oktober nanti suhu udara diprediksi kisaran 35,6 derajat celcius. Hujan lokal hanya terjadi di kawasan gunung.