Semarang, IDN Times - Sebuah penginapan di kawasan Gitungan, Kabupaten Semarang disebut-sebut sering menjadi tempat latihan para teroris jaringan Jemaah Islamiyah (JI).
Vila Taman Raya, begitu warga setempat mengenalnya, terletak tak jauh dari Pasar Bandungan. Lokasinya berada di dataran tinggi dan berhawa sejuk.
Siyarto, seorang petugas pengantar makanan di Vila Taman Raya berkata, tempat penginapan tersebut sering dipakai menjadi lokasi istirahat bagi orang-orang yang berlibur di Bandungan, Kabupaten Semarang.
Kadang kala ia melihat ada kegiatan sekolah yang digelar di Vila Taman Raya. Namun, ada pula rombongan laki-laki yang sempat mendatangi vila tersebut, menjelang malam.
"Kadang kalau ada kegiatan sekolah ya penuh. Tapi kalau hari biasa ya sepi. Seringnya yang pakai vila itu hanya laki-laki saja. Kegiatan jam 6 malam sudah selesai. Paling lama sekitar dua hari," katanya dalam rekaman suara yang didapat IDN Times, Senin (28/12/2020).
Siyarto yang sudah berkerja di vila tersebut sejak 2008 mengaku tak tahu pasti apa saja kegiatan yang dilakukan para tamu selama menginap. Seingatnya kapasitas ruangan di dalam vila bisa menampung 10 hingga 20 orang. Beberapa tamu bahkan bermalam dengan memesan beberapa kamar.
"Cuma saya gak tahu kegiatannya apa aja. Soalnya saya gak lihat aktivitasnya di dalam apa aja. Tugas saya hanya mengantarkan katering makanan. Tamu yang datang palingan Jumat sampai Minggu," urainya.
Terpisah, Kapolsek Bandungan, Iptu Edi Purwanto menyatakan di vila tersebut beberapa hari sebeumnya sempat dilakukan olah tempat kejadian perkara oleh tim Densus 88 Polri berkaitan dengan hasil penelusuran kasus pengungkapan jaringan teroris Jemaah Islamiyah (JI).
"Ada seorang tersangka yang memberikan pengakuan kalau pernah memberi pelatihan di Gitungan. Maka lokasi vilanya dicek oleh polisi. Dan sekitaran tahun 2011-2016 lalu memang ada yang kegiatan di sini. Latihannya di sini. Infonya di sini dijadikan lokasi latihan teroris," ujarnya.
Meski demikian, dirinya saat ini tak menemukan jejak apapun mengenai sisa latihan teroris di vila Gitungan. Ke depan pihaknya akan berusaha mendata ulang identitas pemilik vila di wilayah Gitungan supaya dapat memantau aktivitas tamu yang menginap.
"Yang punya vila nantinya wajib melaporkan ke polsek. Jadi kita bisa memonitor kegiatan di dalamnya," pungkasnya.