Irawan Pekerja Tambang Freeport Dimakamkan di Cilacap, Keluarga Ikhlas

- Irawan, korban longsor tambang Freeport asal Cilacap dimakamkan
- Sosok pendiam yang rajin ibadah, terakhir pulang bulan Agustus 2025
- Pemakaman diiringi isak tangis
- Belum ada keterangan resmi dari Menteri Tenaga Kerja
Cilacap, IDN Times - Suasana duka menyelimuti kediaman keluarga almarhum Irawan di Desa Kalisabuk, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (21/9/2025). Pantauan IDN Times, ratusan pelayat berdatangan untuk memberikan penghormatan terakhir bagi salah satu korban longsor tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia di Papua pada 8 September 2025.
Tim penyelamat akhirnya menemukan tertimbun material longsor di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) bersama satu penambang lain yakni Wigih Hartono (37), warga Tulungagung, Jawa Timur.
Irawan, diketahui bekerja di bagian elektrik tambang bawah tanah, meninggalkan seorang istri dan dua anak perempuan yang masih kecil. Kepergiannya menyisakan luka mendalam bagi keluarga dan masyarakat sekitar.
1. Sosok pendiam yang rajin ibadah, terakhir pulang bulan Agustus 2025

Bagi keluarga, almarhum dikenal sebagai pribadi yang baik, pendiam, tetapi aktif bersosialisasi dengan tetangga. Ia juga dikenal rajin beribadah dan selalu ikut berkurban setiap Idul Adha.
"Kami sudah mengikhlaskan, karena kami paham risikonya besar bekerja di tambang,"ungkap Sigit Pramono, kakak kandung almarhum, dengan nada berat.
Pertemuan terakhir keluarga dengan Irawan terjadi pada Agustus lalu saat ia pulang kampung untuk menghabiskan masa cutinya. Namun, awal September ia harus kembali ke Papua karena masa liburnya sudah habis. Tak disangka, hanya beberapa pekan setelah keberangkatannya, kabar duka datang.
2. Pemakaman diiringi isak tangis

Jenazah Irawan tiba di rumah duka Minggu siang dan langsung disambut isak tangis keluarga serta kerabat. Ratusan orang mengantarkan almarhum ke tempat peristirahatan terakhir di pemakaman umum Desa Kalisabuk.
Tangis keluarga mengiringi prosesi pemakaman, meninggalkan pesan mendalam tentang betapa beratnya perjuangan para pekerja tambang demi menghidupi keluarga.
Bagi keluarga Irawan, kini yang tersisa hanyalah kenangan tentang sosok ayah dan suami yang penuh tanggung jawab serta selalu berusaha memberi yang terbaik bagi orang orang yang dicintainya.
3. Tim penyelamat masih mencari 5 korban lainnya

Tim penyelamat masih terus berjibaku mencari lima pekerja lainnya yang terjebak akibat longsor di tambang bawah tanah Grasberg Block, Mimika, Papua Tengah. Insiden tersebut terjadi pada Senin (8/9/2025) malam.
Tujuh pekerja yang terperangkap terdiri atas lima kru PT Redpath Indonesia dan dua kru elektrik PT Cipta Kontrak di bawah Divisi Operation Maintenance PT Freeport Indonesia (PTFI). Kapolres Mimika, AKBP Billyandha, menegaskan pencarian tidak berhenti. “Pencarian terhadap pekerja yang lainnya masih terus dilakukan,"ujarnya.
Ditambahkan VP Corporate Communication PT Freeport Indonesia, Katri Krisnati, upaya penyelamatan dilakukan dengan mengerahkan teknologi canggih, seperti alat berat jarak jauh, bor, hingga drone untuk membuka akses menuju titik keberadaan korban. "Volume material basah yang aktif sangat besar, jauh melebihi kejadian sebelumnya, membuat proses penyelamatan menjadi sangat kompleks dan berisiko,” jelasnya.
Sedangkan Kementerian Tenaga Kerja hingga berita ini diturunkan belum memberikan statement resmi setelah IDN Times, Senin (22/9/2025) menghubungi Menaker Yassierli melalui telpon mau pesan singkat.