Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kondisi Cuaca Semarang Tidak Menentu, Ini Tips Cegah Penyakit ISPA

ilustrasi seseorang terkena ISPA (pexels.com/Polina Tankilevitch)
ilustrasi seseorang terkena ISPA (pexels.com/Polina Tankilevitch)
Intinya sih...
  • Kondisi cuaca ekstrem di Semarang menyebabkan risiko ISPA meningkat
  • Dinas Kesehatan Kota Semarang mengimbau masyarakat untuk waspada
  • Tips cegah penyakit ISPA diperlukan untuk menghadapi kondisi cuaca tak menentu
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Semarang, IDN Times - Kondisi cuaca ekstrem yang tak menentu yang panas lalu tiba-tiba hujan bisa menimbulkan berbagai penyakit, salah satunya Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Dinas Kesehatan Kota Semarang mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap risiko penyakit tersebut. 

1. Sistem kekebalan tubuh menurun

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam. (IDN Times/bt/Anggun Puspitoningrum)
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam. (IDN Times/bt/Anggun Puspitoningrum)

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam mengatakan, perubahan cuaca ekstrem dari siang yang sangat panas, lalu sore mendung dan malam hujan itu dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.

“Ketika sistem kekebalan tubuh turun, lalu suhu kelembaban di rumah di angka PM 2,5, kemudian pencahayaan, sirkulasi udara itu mendukung untuk tumbuh kembangnya bakteri, jamur atau mikroorganisme yang lain, itu pasti akan menyebabkan ISPA," ungkapnya, Senin (8/9/2025).

Maka itu, masyarakat perlu memperhatikan partikel debu halus berbahaya, khususnya PM2,5 yang bisa menjadi indikator kualitas udara dalam ruangan.

2. Rutin buka pintu dan jendela agar sirkulasi udara lancar

Ilustrasi seorang wanita membuka jendela (freepik.com/gpointstudio)
Ilustrasi seorang wanita membuka jendela (freepik.com/gpointstudio)

"PM2,5 itu adalah debu. Untuk mengetahuinya, saat pulang ke rumah, coba meja dilap. Kalau debunya berwarna coklat, berarti PM2,5 nya positif," terangnya.

Untuk mencegahnya, Dinkes Semarang mengimbau masyarakat untuk rutin membuka pintu dan jendela rumah pada pagi hari agar sirkulasi udara lebih baik.

Selain itu, masyarakat juga disarankan untuk berjemur minimal 30 menit hingga satu jam untuk mendapatkan asupan vitamin D yang penting bagi daya tahan tubuh.

3. Berjemur di pagi hari dan bersihkan rumah

ilustrasi berjemur (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi berjemur (pexels.com/Mikhail Nilov)

“Dengan berjemur di pagi hari, tubuh jadi lebih fit, terhindar dari virus, bakteri, maupun jamur yang berpotensi masuk ke tubuh,” jelasnya.

Dinkes juga mengingatkan, suhu dan kelembaban rendah yang tidak terkontrol di dalam rumah dapat menjadi faktor pencetus munculnya penyakit serius seperti ISPA hingga tuberkulosis.

Masyarakat diminta untuk selalu menjaga kebersihan rumah, memastikan ventilasi baik, dan meningkatkan daya tahan tubuh agar terhindar dari berbagai penyakit menular yang kerap muncul saat cuaca tidak menentu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us

Latest News Jawa Tengah

See More

Kondisi Cuaca Semarang Tidak Menentu, Ini Tips Cegah Penyakit ISPA

08 Sep 2025, 19:20 WIBNews