Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Lacak Titik Rawan Kebakaran, Petugas Pakai Drone di Cagar Alam Celering

Personel KPHK Pati Barat menunjukkan drone yang dipakai untuk memantau Cagar Alam Celering Jepara. (IDN Times/bt)

Jepara, IDN Times - Sejumlah personel yang bertugas di Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) Pati Barat memperketat pengawasan di kawasan Cagar Alam Celering, Kabupaten Jepara. Pengawasan dilakukan dengan memakai sebuah drone (pesawat tanpa awak) untuk memantau lokasi rawan kebakaran hutan selama musim kemarau tahun ini.

1. Drone bisa bantu pantau kondisi Cagar Alam Celering

Cagar Alam Celering Jepara tampak ada yang terkikis. (IDN Times/bt)

Kepala KPHK Pati Barat yang berada di bawah BKSDA Jateng, Budi Ambong mengaku patroli hutan menggunakan drone kali ini digencarkan supaya area rawan kebakaran dapat dipetakan dengan jelas. 

"Pesawat nirawak atau drone selama musim kemarau sangat membantu operasional pengamanan kawasan di wilayah kita," tegasnya kepada IDN Times, Senin (1/8/2022). 

2. Cagar Alam Celering punya cakupan paling luas

Kondisi tutupan lahan di Cagar Alam Celering Jepara yang dipotret memakai drone. (IDN Times/bt)

Menurutnya area yang patut diwaspadai ialah hutan konservasi Cagar Alam Celering. Cagar Alam Celering, katanya memiliki cakupan lahan paling luas di bentang alam Pegunungan Muria. 

Cagar Alam Celering juga tergolong unik. Posisi topografinya selama ini berbukit. Ia yakin dengan memakai drone setidaknya bisa membantu untuk mengetahui kondisi tutupan lahan dengan cepat dan akurat. 

"Penggunaan drone juga dapat membantu penginderaan jarak jauh sekaligus mengidentifikasi lokasi rawan, memetakan sebuah lokasi dan mengukur luasannya," kata pria yang punya nama asli Budi Santoso tersebut. 

3. Pengoperasian drone bisa ngirit tenaga

Cagar Alam Celering Jepara. (IDN Times/bt)

Tak cuma itu saja, dengan menggunakan drone, dirinya juga bisa menghemat tenaga mengingat Cagar Alam Celering lokasinya banyak bukit yang curam dan terjal. 

"Ketika memakai drone, kita gampang menjangkau dan bisa mendapatkan gambaran yang presisi tentang kondisi kawasan. Selain itu juga bisa mengetahui kondisi tutupan lahan sebuah titik tanpa harus mendekat ke lokasi," terangnya.

4. Kamera drone sengaja dimodifikasi ulang

Saat menerbangkan drone di atas Cagar Alam Celering, petugasnya telah memodifikasi kameranya menjadi inframerah. Kemudian setiap gambar yang terekam di kamera digunakan juga untuk mengukur lahan yang dihuni populasi satwa liar. 

"Dengan memodifikasi drone menjadi kamera inframerah, drone dapat digunakan untuk menghitung populasi satwa liar di sebuah kawasan. Sehingga potensi bencana kebakaran saat kemarau dapat dideteksi dan diantisipasi dengan cepat," terangnya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fariz Fardianto
Dhana Kencana
Fariz Fardianto
EditorFariz Fardianto
Follow Us