Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Mayat Pria Mengapung di Sungai Serayu Gegerkan Warga Wlahar Kulon

Petugas tim SAR gabungan ekstra hati hati saat evakuasi mayat yang terapung di Sungai Serayu masuk wilayah desa Wlahar Kulon, Selasa (6/5/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)
Intinya sih...
  • Penemuan mayat pria di Sungai Serayu, kondisi membusuk dan menyengat
  • Evakuasi dilakukan hati-hati oleh tim SAR karena medan licin dan arus deras
  • Kasus ditangani Polresta Banyumas untuk penyelidikan lebih lanjut, warga penasaran melihat proses evakuasi

Banyumas, IDN Times - Warga Desa Wlahar Kulon, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas digemparkan dengan penemuan sesosok mayat pria yang mengapung di aliran Sungai Serayu, Selasa pagi (6/5/2025). Jasad ditemukan dalam kondisi sudah membusuk dan mengeluarkan bau menyengat.

Penemuan ini segera dilaporkan warga ke pihak berwenang. Merespons cepat laporan tersebut, personel Polsek Patikraja bersama anggota Koramil dan tim SAR gabungan langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi terhadap mayat yang mengambang di pinggir sungai.

“Saat kami tiba, kondisi korban sudah dalam keadaan tidak bisa dikenali secara kasat mata karena mulai mengalami pembusukan. Proses evakuasi dilakukan hati-hati mengingat medan cukup licin dan arus sungai masih deras,” ujar Suyanto, Koordinator Lapangan Tim SAR Basarnas kepada wartawan.

1. Identitas terungkap, Polisi masih selidiki penyebab kematian

Kapolsek Patikraja Eko Sutanto (kiri) sebut identitas mayat telah diketahui, Selasa (6/5/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Setelah berhasil dievakuasi ke daratan, jenazah langsung diperiksa oleh Tim Inafis Polresta Banyumas bersama tim medis dari Puskesmas Kalibagor. Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan identifikasi, korban diketahui bernama Asori, warga Desa Situwangi, Kecamatan Rakit, Kabupaten Banjarnegara.

Belum diketahui pasti penyebab kematian korban. Saat ini, jenazah telah dibawa ke RSUD Margono Soekarjo untuk pemeriksaan lebih lanjut. Polisi masih melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan dari keluarga dan saksi-saksi di sekitar lokasi penemuan.

Kapolsek Patikraja Iptu Eko Sutanto menyatakan bahwa kasus ini akan ditangani lebih lanjut oleh Polresta Banyumas untuk mengungkap penyebab pasti kematian. “Penyelidikan masih berlangsung. Kami belum bisa menyimpulkan apakah korban meninggal karena kecelakaan, tenggelam, atau ada unsur kekerasan. Kami menunggu hasil autopsi,” terang petugas dari Polsek Patikraja.

2. Kerumunan warga di lokasi, lalu lintas sempat tersendat

Penemuan mayat di Sungai Serayu desa Wlahar Kulon yang menjadi perhatian warga sekitar, Selasa (6/5/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Penemuan mayat ini sontak menarik perhatian warga sekitar. Dalam hitungan menit, lokasi di sekitar jembatan Sungai Serayu dipenuhi oleh puluhan warga yang penasaran ingin melihat langsung proses evakuasi. Beberapa dari mereka bahkan nekat mendekat ke bibir sungai, meski sudah diperingatkan oleh petugas keamanan.

Kerumunan tersebut menyebabkan arus lalu lintas di sekitar jalur utama Patikraja menuju Kalibagor tersendat. Sejumlah kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, terpaksa melambat karena banyak pengendara yang ikut berhenti untuk menyaksikan kejadian dari dekat.

Petugas kepolisian yang berjaga di lokasi harus bekerja ekstra untuk mengatur lalu lintas dan menjaga warga agar tidak terlalu mendekat ke area evakuasi. Garis polisi dipasang untuk membatasi akses, namun tidak menyurutkan antusiasme warga yang terus berdatangan hingga siang hari.

3. Kerap ditemukan mayat di Sungai Serayu

Aliran sepanjang Sungai Serayu yang kerap ditemukan mayat, Selasa (6//2015).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Sungai Serayu memang kerap menjadi lokasi penemuan jenazah, terutama di wilayah aliran yang melintasi Kabupaten Banyumas dan sekitarnya.

Arus sungai yang deras serta kontur tebing yang curam membuat sungai ini rawan menjadi tempat hanyutnya korban, baik akibat kecelakaan air, bunuh diri, maupun dugaan tindak kriminal.

Warga sekitar pun mengaku tidak asing dengan kejadian serupa, meskipun tetap merasa resah setiap kali hal tersebut terjadi.

Share
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
C Sutrisno
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us