Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
rusunawa, rumah susun sewa, rusunawa semarang
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng mengunjungi Rusunawa Karangroto di RW 12, Genuk, Rabu (8/10/2025). (dok. Pemkot Semarang)

Intinya sih...

  • Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng mengunjungi Rusunawa Karangroto di RW 12, Genuk, Rabu (8/10/2025).

  • Kunjungan bertujuan untuk menyerap langsung aspirasi dan permasalahan yang dihadapi warga Rusunawa.

  • Penghuni Rusunawa menyampaikan keluhan terkait bangunan rusak kepada Wali Kota Semarang.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Semarang, IDN Times - Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng mengunjungi Rusunawa Karangroto di RW 12, Genuk, Rabu (8/10/2025). Kunjungan ini bertujuan untuk menyerap langsung aspirasi dan permasalahan yang dihadapi warga Rusunawa.

1. Tanah rusun rawan tergenang air hujan

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng mengunjungi Rusunawa Karangroto di RW 12, Genuk, Rabu (8/10/2025). (dok. Pemkot Semarang)

“Ya, melihat dari dekat saja. Sambil menyemangati temen-temen dinas ini, supaya tambah semangat memperhatikan warganya terutama rusun,” tuturnya.

Permasalahan yang dikeluhkan warga Rusunawa Karangroto Baru antara lain terkait dengan tidak adanya ruang gerak dan bermain untuk anak-anak, jauhnya akses fasilitas PAUD, kebijakan pembayaran listrik, hingga rendahnya tanah rusun sehingga rawan tergenang air saat hujan.

Agustina menegaskan bahwa permasalahan yang dialami warga rusunawa bukan hanya menjadi perhatian dan tanggungjawab Dinas Permukiman atau Disperkim tetapi juga dinas-dinas lain yang terkait.

“Ini tidak hanya urusannya Perkim. Ada DLH, ada DPU, ada dinsos yang kita minta untuk bareng-bareng. Supaya kita temukan di lapangan sudah langsung kita selesaikan. Nanti kita lihat apa yang bisa kita lakukan,” jelasnya.

2. Bangunan rusunawa mulai rusak

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng mengunjungi Rusunawa Karangroto di RW 12, Genuk, Rabu (8/10/2025). (dok. Pemkot Semarang)

Pihak pengelola Rusunawa juga melaporkan bahwa bangunan Rusunawa Karangroto Kota Lama sudah berdiri sejak tahun 1996 dengan total 104 unit yang terdiri dari dua lantai, yakni 52 unit di bawah dan 52 unit di atas. Hunian vertikal itu sudah berusia dan banyak mengalami kerusakan.

Kerusakan yang dilaporkan antara lain kusen-kusen, atap (platform keropos), dan masalah banjir di lantai bawah saat hujan lebat karena posisi tanah lebih rendah dari jalan, dan saluran air di depan sudah tinggi. Warga lantai bawah pun meminta agar lantai mereka dapat ditinggikan.

“Ya katanya kemarin mau ada renovasi pintu kamar mandi. Kan nggak ada (pintunya), cuman ini berhenti dulu gitu. Segera mungkin bertahaplah,” ujar Dwi, salah satu warga yang sudah tinggal 13 tahun di rusunawa tersebut.

Kendala utama dalam proses perbaikan adalah keterbatasan dana pemeliharaan. Dari 12 wilayah sebaran rusun terdapat 48 bangunan, 2.832 unit, diberikan anggaran pemeliharaan sebesar Rp1 miliar, sedangkan total kerusakan yang telah direkap saat ini sudah mencapai Rp7,2 miliar.

3. Warga mengapresiasi program bantuan Rp25 juta per RT

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng mengunjungi Rusunawa Karangroto di RW 12, Genuk, Rabu (8/10/2025). (dok. Pemkot Semarang)

Sementara itu, pendapatan dari retribusi rusunawa hanya Rp4,9 miliar setiap tahunnya. Meski demikian, warga juga mengapresiasi program bantuan dana Rp25 juta per RT yang digalakkan Pemkot Semarang. Menurutnya, program ini membangkitkan semangat warga untuk bergotong-royong memelihara lingkungannya.

“Apa yang disampaikan oleh warga semoga bisa direspon Pemerintah Kota, khususnya Ibu Agustina. Kami juga sangat menyengkuyung dengan adanya dana Rp25 juta per RT,” kata Ketua RW 12, Tri.

“Kampung kami jadi resik, warga kami jadi semangat bersih-bersih lingkungan. Semoga program anggaran atau operasional Rp25 juta untuk RT terus berlanjut di tahun-tahun kemudian,” tandasnya.

Editorial Team