Cilacap, IDN Times - Pengolahan Fly Ash and Bottom Ash (FABA) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah tidak hanya mampu memberdayakan warga binaan di sana. Melalui bantuan instalasi pengolahan FABA dari PT PLN (Persero) di tempat tersebut, juga berpotensi menurunkan emisi sebesar 1.598 ton CO2e per tahun.
Pengolahan FABA di Nusakambangan Bisa Turunkan Emisi 1.598 Ton CO2e

Intinya sih...
Pengolahan FABA di Lapas Nusakambangan dapat memberdayakan warga binaan.
Bantuan instalasi pengolahan FABA dari PT PLN berpotensi menurunkan emisi sebesar 1.598 ton CO2e per tahun.
Lokasi pengolahan FABA di Nusakambangan berada di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
1. PLN berikan bantuan fasilitas pengolahan FABA
Hal itu disampaikan Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo saat berkunjung ke Lapas Nusakambangan bersama Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (IMIPAS), Agus Andrianto dalam rangka Hari Pelanggan Nasional, Selasa (9/9/2025).
Pada kesempatan tersebut, kedua pihak mempererat program kemitraan PLN Peduli dengan Lapas Nusakambangan dengan memberikan bantuan fasilitas pengolahan FABA untuk warga binaan. Bantuan tersebut meliputi seperangkat instalasi pengolahan FABA yaitu bangunan, instalasi, mesin press batako dan mesin press paving.
"Kami coba membangun rantai pasok end to end untuk produk FABA ini, kami terinspirasi dari diskusi dengan Bapak Menteri IMIPAS untuk membangun instalasi FABA ini bagi warga binaan. Saat ini masih etape awal program, ke depan akan terus kita kembangkan dan terus bersinergi bersama,’’ jelas Darmawan.
2. Ganti semen dengan bahan geopolimer
Selain menghasilkan produk yang bermanfaat berupa paving persegi panjang, paving hexagonal, batako, roster, buis beton D30 dan D50, instalasi pengolahan FABA Nusakambangan ini diperkirakan memiliki potensi penurunan emisi sebesar 1.598 ton CO2e per tahun.
Menurut Darmawan, potensi penurunan emisi ini disebabkan dengan mengganti sebagian atau seluruh semen dengan bahan geopolimer yang berasal dari FABA, sehingga emisi karbon dari produksi semen dapat berkurang hingga 44 persen. Selain itu, pemanfaatan FABA sebagai bahan baku industri dan infrastruktur juga dapat mengurangi timbunan limbah, menciptakan lapangan kerja baru, dan menghasilkan produk yang lebih ramah lingkungan.
Melalui bantuan tersebut, sebanyak 142 orang tenaga kerja dengan 30 orang ahli terampil akan menggerakkan fasilitas ini. Mereka keseluruhannya merupakan warga binaan Lapas Nusakambangan. Diperkirakan total sebanyak 2 juta buah paving dan 1 juta buah batako dapat diproduksi selama setahun dengan omzet mencapai Rp5,4 miliar per tahun.
3. Bekali warga binaan agar lebih berdaya dan mandiri
Program ini menjadi langkah penting dalam membekali warga binaan agar lebih berdaya dan mandiri, sebagai persiapan kembali ke masyarakat setelah menyelesaikan masa pembinaan.
Dalam kegiatan itu juga hadir, Direktur Retail dan Niaga PLN Adi Priyanto, Direktur Distribusi PLN Arsyadany Ghana Akmalaputri, dan General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta Bramantyo Anggun Pambudi. Mereka berkesempatan melakukan peninjauan fasilitas FABA di Lapas Nusakambangan.
Menteri IMIPAS, Agus Andrianto menyampaikan rasa syukurnya mengenai kegiatan yang telah diinisiasi oleh lembaga yang dipimpinnya bersama PLN sejak tahun 2024.
"Kami atas nama Kementerian IMIPAS mengucapkan terima kasih kepada PLN, atas kontribusi ini semoga warga binaan makin berdaya dan kita harapkan dapat terus berkolaborasi,’’ kata Agus.