Purbalingga, IDN Times - Objek Wisata Air Bojongsari (Owabong) di Purbalingga membuat pertunjukkan flyboard di kolam renang selama libur akhir tahun, dari tanggal 15 Desember 2019 hingga 1 Januari 2020. Flyborad show di kolam renang ini menjadi yang pertama di Indonesia.
Abdi Legowo, Event Manager Perusahaan Daerah (PD) Owabong, mengatakan, pertunjukkan flyboard dihelat untuk menyambut libur akhir tahun sekaligus peringatan HUT ke-189 Pemkab Purbalingga.
Ia mengatakan setiap akhir tahun Owabong selalu membuat gebrakan untuk mendongkrak tingkat kunjungan. Setelah menyajikan Fontain Dance pada 2018, tahun ini Owabong menggelar flyboard show.
"Target tentu ada, jadi selama libur akhir tahun target kunjungan ke Owabong 7 ribu pengunjung per hari. Kalau hari biasa 3 ribu pengunjung per hari," kata dia.
Pengunjung juga diberi kesempatan tandem atau naik flyboard bersama dengan flyboarder. Untuk tandem, pengunjung dikenai biaya Rp200 ribu selama 10 menit.
"Kalau di Bali Rp500 ribu, kalau di sini cuma Rp200 ribu," kata dia.
Abdi mengatakan, karena ada pertunjukkan khusus, harga tiket selama musim libur akhir tahun juga ada penyesuaian. Harga tiket masuk yang biasa Rp25 ribu pada weekday berubah menjadi Rp 35 ribu flat semua hari.
Dengan harga sebesar itu, pengunjung bisa menikmati berbagai wahana, kecuali kolam air hangat, gocart, dan ziplan coaster. Kolam air hangat bisa dinikmati dengan harga Rp 20 ribu, sementara gocart dan ziplan coaster Rp50 ribu. "Ziplan coaster panjangnya 300 meter melingkar," kata dia.
Ia mengatakan pertunjukkan flyboard terselenggara atas kerja sama dengan Flyboard Indonesia dari Bali. Ia mengaku berniat mendatangkan Flyboard Indonesia sejak setahun lalu. Namun baru kali ini bisa terealisasi. Flyboard Indonesia yang berdiri tahun 2013 ini merupakan satu-satunya distributor resmi flyboard di Indonesia.
Wahyu Mardeni, satu dari pemain flyboard yang turun mengatakan, meskipun biasa bermain di laut, namun ia tak menemui kendala ketika harus tampil di kolam renang. Flyboarder yang sudah lima tahun menggeluti bidang ini mengatakan, butuh kedalaman minimal 1,5 meter agar leluasa bermauver.
"Seperti gaya dolphin, yang keluar masuk kolam, itu kan harus lebih dalam. Lebih dalam lebih enak," kata dia usai tampil pada soft opening, Sabtu (14/12).
Selain bermain di pantai, Wahyu dan yang lain juga pernah tampil di Sungai Cisadane. Tetapi untuk di kolam renang, ia mengaku baru pertama kali. "Lebih lengkapnya bisa dicek di www.flyboard-indonesia.com," kata dia.
Ia mengatakan, tampil di sungai atau di laut memiliki kendala tersendiri. Di pantai dan di sungai kerap terdapat sampah yang mengganggu performa peralatan jika sampai menyumbat.
"Jadi kalau sampahnya sampai masuk bisa menyumbat dan mengurangi tekanan. Tapi kalau di kolam renang relatif bersih. Hanya saja tidak seluas di pantai," ujar dia.