Sadis! Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Bujuk Korban Minum Sianida

Banjarnegara, IDN Times - Ulah Slamet Tohari bisa dikatakan benar-benar kejam. Betapa tidak, Slamet yang notabene warga Desa Balun, RT 17/RW IV, Wanayasa Banjarnegara tersebut nekat menghabisi nyawa para korbannya dengan mengiming-iming sejumlah uang yang dapat dilipatgandakan.
Fakta tersebut terungkap tatkala Polda Jateng melakukan gelar perkara atas kasus pembunuhan berencana yang dilakukan Slamet Tohari.
"Pengakuan tersangka bahwa dia memberikan minuman dengan campur potasium sianida--bahan kimia yang sangat beracun dan bisa mengganggu seluruh sistem tubuh," kata Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi.
1. Slamet Tohari tipu para korbannya

Luthfi juga menjelaskan kalau Slamet memang telah merencanakan pembunuhan dengan mengelabuhi korban agar tertarik meminum air yang disuguhkan.
2. Korban diketahui mati lemas

Agar korbannya percaya, Slamet mengajak mendatangi rumahnya.
"Akhirnya pakai modus operandi begitu. Dia (korban) diundang diajak ke rumahnya (tersangka). Dikasih minuman, janjinya apabila kuat uangnya dilipatgandakan. Padahal pas diminum korbannya mati lemas. Nantinya dari pengakuan tersangka akan dicocokan dengan hasil pemeriksaan Labfor," akunya.
3. Sejumlah pasutri jadi korban tewas

Untuk lokasi pembunuhan, katanya letaknya di dekat rumah Slamet yang jaraknya sejam dari pusat Kabupaten Banjarnegara.
Saat ini terdapat sejumlah pasangan suami istri yang menjadi korban tewas. Namun, pihaknya baru bisa sebatas mengidentifikasi jenis kelamin masing-masing korban karena harus dicocokkan dengan data milik keluarga korban.
"Dari pengakuan Tim DVI sudah bisa diidentifikasi bahwa pasangan suami istri yang teridentifikasi jenis kelaminnya laki-laki perempuan, laki-laki perempuan. Pengakuan tersangka juga disebutkan alamatnya (korban) di Gunungkidul, Jakarta, Palembang, Tasikmalaya. Tim kita sudah melacak ke wilayah sana untuk menelusuri siapa saja keluarga korban. Misalnya saudara Mulyadi dari warga Palembang pernah foto dengan pacarnya," terangnya.