Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

21 Jadi Korban, SPEK-HAM Belum Terima Laporan Orang Hilang Pasca Demo di Solo

IMG_2656.jpeg
Aksi demo ojol di depan Mako Brimob, Manahan, Solo. (IDN Times/Larasati Rey)
Intinya sih...
  • Belum terima laporan orang hilang atau tindak kekerasan saat demo
    • SPEK-HAM Solo belum menerima laporan resmi terkait orang hilang atau kekerasan selama aksi demo di Solo.
    • Walikota minta warga saling jaga
      • Walikota Solo Respati Ardi mengaku belum ada laporan orang hilang atau tindak kekerasan, tetapi tetap membuka posko pengaduan.
      • Pihaknya meminta warga untuk saling menjaga dan melaporkan ke RT jika ada yang jarang berkomunikasi.
      • Data korban saat aksi demo
        • Berdasarkan data Pusdalops PB
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surakarta, IDN Times - SPEK-HAM Solo mengaku belum mendapat laporan resmi terkait adanya orang hilang atau tindak kekerasan yang terjadi selama aksi demo di Kota Solo beberapa waktu lalu. Kendati demikian, pihaknya tetap membuka posko pengaduan masyarakat untuk menampung korban-korban aksi demo.

1. Belum terima laporan orang hilang atau tindak kekerasan saat demo

IMG_2583.jpeg
Pagar Mako Brimob Solo rusak akibat demo solidaritas ojol, Jumat (29/8/2025). (IDN Times/Larasati Rey)

Dihubungi IDN Times, Ketua Yayasan SPEK-HAM Solo Rahayu Purwaningsih mengatakan hingga Rabu pihaknya belum menerima adanya laporan terkait adanya orang hilang atau kekerasan dalam aksi demo beberapa waktu lalu.

“Sejauh ini belum masuk yang dari demontrasi,” jelasnya, Rabu (3/9/2025).

2. Walikota minta warga saling jaga

IMG_3453.jpeg
Walikota Solo Respati Ardi. (IDN Times/Larasati Rey)

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Walikota Solo Respati Ardi yang mengaku belum ada laporan orang hilang ataupun tindak kekerasan. Kendati demikian pihaknya tetap terbuka bagi siapa saja yang merasa kehilangan untuk segera melapor.

“Alhamdulillah gak ada orang hilang baik ke saya langsung atau balaikota dibuka itu sejauh ini tidak ada,” jelasnya.

Lebih lanjut, Respati juga meminta kepada warga untuk saling menjaga, pohaknya juga mengimbau kepada warga yang jarang srawung atau bermasyarakat untuk dilaporkan ke RT hal ini untuk memastikan warganya aman dan mengantisipai hal-hal negatif.

“Mengimbau kepada warga masyarakat jika tetangganya tidak pernah srawung, tidak pernah komunikasi dengan warganya lain mohon dilaporkan ke RT atau kelurahan. Hal ini tidak baik, jadi srawung warga itu harus terjadi, dan ada indikatornya apa kalau disitu terjadi apa-apa ternyata di situ untuk hal-hal negatif atau kita harus tahu, makanya sistem srawung warga ini untuk mengecek,” jelasnya.

3. Data korban saat aksi demo

IMG_2898.jpeg
Aksi demo di Jalan Slamet Riyadi, Solo di kawasan Nonongan, Solo. (Dok/IDN Times/Larasati Rey)

Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD D Kota Kota Solo per Minggu (31/8/2025), ada 21 orang tercatat menjadi korban sepanjang aksi massa yang terjadi di Solo, Jumat (29/8/2025) lalu. Sebanyak 8 orang diidentifikasi mengalami luka-luka. Sementara 13 orang, mengalami sesak nafas.

Namun ada seorang tukang becak, Sumardi (67) yang biasa mangkal di Pasar Gede dilaporkan tewas. Berdasarkan informasi ia mengalami kolaps karena sesak setelah terkena gas air mata. Dimana Sumardi tiba-tiba lemas, muntah-muntah sambil memegang dadanya.

Ia sempat dilarikan ke RSUD Dr Moewardi, tapi nyawa Sumardi tak tertolong.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us

Latest News Jawa Tengah

See More

Dafam Hotel Gelar Fun Run ‘Lari Sama Mantan’, Mau Tau Cara Daftarnya?

04 Sep 2025, 12:43 WIBNews