Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Susu Tak Terserap, Sehari Peternak di Boyolali Buang Ribuan Liter

Sapi di Padang Rumput. (Pexels/Matthias Zomer)
Sapi di Padang Rumput. (Pexels/Matthias Zomer)

Boyolali, IDN Times - Para peternak sapi perah di Boyolali mengeluhkan terjadinya penurunan pasokan susu ke Industri Pengolahan Susu (IPS) karena dibatasi. Akibatnya menurut para peternak rata-rata sehari peternak bisa membuang susu hingga 30 ribu liter.

1. Tidak semua susu terserap ke industri pengolahan susu

ilustrasi susu sapi (freepik.com/Racool_studio)
ilustrasi susu sapi (freepik.com/Racool_studio)

Pengurus KUD Mojosongo Boyolali Sriyono mengatakan yang dialami KUD dan para pengepul di Mojosongo yakni produksi peternak saat ini tidak bisa terserap semua di IPS.

Kata Sriyono hal ini terjadi karena ada pembatasan jumlah kuota susu masuk ke IPS yang biasanya dari koperasi KUD Mojosongo setiap hari menyetor susu sebanyak 23.000 liter, tetapi yang bisa masuk hanya sekitar 15.000 liter.

"Hal ini, juga terjadi di luar wilayah Boyolali seperti di Salatiga dan Jawa Timur, juga mengalami hal yang sama. Hal ini, masalah kelihatan secara nasional yakni pengurangan jumlah produksi dari industri," katanya.

2. Sebanyak 30 ribu liter susu setiap hariya tak terserap

ilustrasi susu segar (pexels.com/Charlotte May)
ilustrasi susu segar (pexels.com/Charlotte May)

KUD Mojosongo per hari menerima susu dari peternak rata-rata 23.000 liter. Kalau koperasi-koperasi di Boyolali ada sekitar 140.000 liter per hari, tetapi yang mampu terserap di industri baru sekitar 110.000 liter per hari. Artinya ada kelebihan produksi dari peternak yang tidak mampu terserap pabrik 30.000 liter per hari.

"Susu yang tidak terima ke industri kami buang karena susu tidak bisa tahan lama. Alasan industri tidak menerima itu, karena perbaikan mesin dan pasar sedang lesu artinya produk dari industri itu, tidak mampu dipasarkan semua akhirnya mereka mengurangi jumlah produksi. Kami berasumsi kemungkinan banyak produksi impor banyak yang masuk dari susu, " katanya.

3. Pengepul ngadu ke Dinas Peternakan dan Perikanan Boyolali

IDN Times/Istimewa
IDN Times/Istimewa

Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Boyolali Jumat (8/11/2024) yang menerima audiensi para penampung yang mewakili para peternak sapi perah di wilayah Boyolali.

"Para pengepul susu sapi mendatangi Kantor Disnakkan Boyolali mewakili para petani peternak menyampaikan keluhan mereka semenjak September 2024 terjadi penurunan pasokan susu ke Industri Pengolahan Susu (IPS) karena dibatasi," kata Kepala Disnakkan Boyolali, Lusia Dyah Suciati.

Alasan IPS membatasi pasokan susu menurut keterangan para peternak karena adanya perawatan pabrik, konsumen menurun, dan perbaikan standar kualitas.

4. Dinas bakal temui IPS

IDN Times/Istimewa
IDN Times/Istimewa

Dampak dari pengurangan kuota susu tadi salah satunya yakni KUD Mojosongo Boyolali yang menerima susu dari peternak sebanyak 23 ribu liter per hari, ternyata IPS hanya bisa menerima susu sebanyak 15 ribu liter per hari. Menurut Lusia, produksi susu peternak yang tidak terserap setiap hari mencapai 8 ribu liter.Lusia mengakui kondisi itu terjadi juga di beberapa daerah di Boyolali.

"Untuk menyelesaikan ini, butuh waktu untuk ketemu dengan IPS. Ada apa IPS tiba-tiba mengurangi penerima pasokan susu. Kami berharap bisa kembali normal seperti sebelumnya," ujar dia.

Selain itu, pihaknya juga sudah berusaha memediasi para pengepul susu dengan BUMN yang bergerak di bidang makanan.

Produksi susu segar Boyolali dahulu bisa mencapai 51 juta liter per tahun tidak ada masalah di IPS. Namun kini dengan produksi rata-rata 38 juta liter per tahun tiba-tiba ada masalah ini. "Mudah-mudahan segera dapat diatasi," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us