Tombak Nogo Penganten, Simbol untuk Ketua PKS Jateng yang Baru
- PKS akan membersamai kegiatan masyarakat
- Terma tombak nogo penganten isian wengkon isen
- PKS masa kini diisi anak muda
Semarang, IDN Times - Dalam politik kerap didengungkan bahwa Jawa Tengah adalah kunci. Rupanya simbol kekuatan Jawa Tengah juga ditangkap oleh elite politik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam bergerak sampai ke akar rumput.
Bahkan untuk memperluas kantong suaranya, dalam acara seremonial pergantian pimpinan DPW PKS Jawa Tengah sengaja menampilkan penyerahan sebuah tombak dari Ketua DPW PKS Jateng terdahulu Muhamad Afif kepada ketua terpilih periode 2025-2030, Hadi Santoso.
1. PKS akan membersamai kegiatan masyarakat

Penyerahan tombak ini jadi acara yang tak lazim di kalangan internal partai Islam tersebut. Namun, menurut Hadi Santoso, dengan adanya pemberian sebuah tombak maka dimaknai kalau partainya akan senantiasa hadir lebih dekat membersamai setiap gerakan budaya yang ada di masyarakat.
"PKS akan lebih hadir peduli merakyat dengan membersamai gerakan masyarakat. Ini menjadi awal hadirnya martabat kemanusiaan," kata Hadi usai Muswil DPW PKS Jateng di Ballroom Poncowati, Patra jasa Semarang, Minggu (24/8/2025).
2. Terma tombak nogo penganten isian wengkon isen
Tombak nogo penganten yang diserahkan kepada Hadi bukan sembarangan. Tombak tersebut berselimut sarung hitam. Kemudian pada lekukan perisainya, pamor tombak tersebut wengkon isen.
Hadi berkata tombak nogo penganten jadi jadi simbol kalau partainya akan membawa kebaikan pada masa lalu untuk dilanjutkan pada masa mendatang.
Ini juga mempertegas kalau pengurus dan kader partainya merupakan orang Jawa yang tetap meneguhkan prinsip nilai keislaman.
"Termasuk tadi kita ada simbol sertijab pimpinan pemberian tongkat komando isinya tombak nogo penganten pamornya wengkon isen. Itu menyimbolkan PKS ke depan akan makin tunggak semi. Apa-apa yang baik di masa lalu akan dikembangkan ke depan. Kami adalah anak negeri, anak bangsa dan kami wong Jowo. Yang dipenuhi nilai nilai keislaman yang tidak akan mematikan nilai budaya adat istiadat kita," akunya.
3. PKS masa kini diisi anak muda

Yang unik, pada kepengurusan PKS Jateng dengan ketua Hadi Santoso juga membawa gerbong anak-anak Gen Z dan Millennial. IDN Times melihat para ukhti, sebutan perempuan berjilbab dengan usia masih muda. Pun demikian kader laki-laki juga tampak muda.
Hadi menjelaskan partainya kini melakukan regenerasi. Para muda-mudi memang ditonjolkan. Selain itu partainya juga tetap menjadi satu bagian pemerintahan Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen.
Meski demikian, Hadi memastikan bahwa PKS tetap akan bersikap kritis. Ia menyoroti tingginya angka pengangguran di Jawa Tengah dan berjanji akan terus mendorong pemerintah provinsi untuk menjalankan program penyelesaian pengangguran yang lebih masif, salah satunya melalui pendekatan UMKM.
"Ada regenerasi karena kalau dilihat wajahnya ada unsur kemudaan. Kedua kami salah satu bagian pemenangan Luthfi-Yasin akan tetap terus mengawal pemerintahan gubernur Jateng. Muswil PKS ini kami sekarang semua pakai blangkon. Ini jadi simbol PKS ke depan akan membersamai agar gerakan masyarakat tidak meninggalkan budaya warisan leluhur kita," sergahnya.
4. PKS Jateng tunjukan kaderisasi dan pelayanan publik

Ia menambahkan, tanpa adanya agenda Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini, seluruh pengurus akan lebih berfokus pada strategi K2P2 yang merupakan arahan dari Presiden PKS, yakni kaderisasi, kemenangan pemilu, dan pelayanan publik.
Hadi meyakini bahwa dengan terus membersamai masyarakat, PKS akan meraih hasil positif pada Pemilu 2029.