Utusan Presiden Minta Tradisi Cheng Ho di Semarang Terus Dilestarikan

- Presiden RI, Prabowo Subianto meminta agar Festival Arak-Arakan Cheng Ho di Semarang terus dilestarikan
- Utusan Presiden RI, Purnomo Yusgiantoro menyatakan festival tersebut membawa nilai toleransi yang tinggi
- Tradisi peringatan pendaratan Laksamana Cheng Ho di Kota Semarang mendapat perhatian khusus dari pemerintah
Semarang, IDN Times - Tradisi peringatan pendaratan Laksamana Cheng Ho melalui Festival Arak-Arakan Cheng Ho di Kota Semarang mendapat perhatian khusus dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Melalui Utusan Presiden RI, Purnomo Yusgiantoro meminta agar kegiatan rutin tahunan tersebut terus dilestarikan karena membawa nilai toleransi yang tinggi.
1. Tradisi Cheng Ho miliki nilai pluralisme tinggi

Terbukti, dari tahun ke tahun, warga masyarakat yang ikut serta dan terlibat pada Festival Arak-arakan Cheng Ho terus bertambah. Tidak hanya dari umat Tridharma, tetapi juga dari wisatawan domestik hingga mancanegara.
“Saya membuktikan sendiri melihat acaranya kemarin Minggu (27/7/2025), nilai pluralismenya tinggi, ini modal utama dari persatuan dan kesatuan nasional. Jadi jelas, bapak Presiden meminta acara tradisi Cheng Ho di Semarang ini terus dilestarikan”, ungkap Utusan Presiden Purnomo Yusgiantoro dalam keterangan resmi, Rabu (30/7/2025).
2. Akulturasi budaya di Semarang sangat harmonis

Menurut dia, akulturasi budaya di Kota Semarang berlangsung sangat harmonis sejak zaman dulu hingga saat ini. Terlebih dalam sejarahnya, akulturasi budaya ini memiliki tujuan ekonomi, yakni perdagangan yang tentu saja berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
“Tradisi Cheng Ho yang bernuansa Cina ini salah satu bentuk akulturasi budaya yang kala itu dilakukan untuk kepentingan ekonomi perdagangan yang dampaknya ada kesejahteraan masyarakat. Jadi, kerukunan dan persatuan dalam akulturasi budaya itu jadi modal utama bangsa dan negara kalau ingin ekonominya baik atau membaik. Kalau terus-terusan konflik hanya karena perbedaan agama, kepercayaan atau budaya, yang nggak akan maju”, terang Purnomo.
3. Sedot ribuan wisatawan

Untuk diketahui, Festival Arak-Arakan Cheng Ho Semarang yang digelar pada Minggu (27/7/2025) lalu diramaikan oleh 14 klenteng dari berbagai daerah di Indonesia.
Arak-arakan yang dimulai dari Klenteng Tay Kak Sie gang Lombok Pecinan hingga Klenteng Sam Poo Kong Semarang inipun menjadi agenda wisata tahunan yang mampu menyedot wisatawan domestik hingga mancanegara.
“Senang bisa ramai, jadi agenda wisata tahunan. Yang ikut arak-arakan sampai di akhir, Klenteng Sam Poo Kong, ada banyak wisatawannya, domestik sampai mancanegara. Tentunya ini sangat menarik karena mendongkrak sektor pariwisata daerah dan nasional”, ujar Pengelola Klenteng Sam Poo Kong, Mulyadi.