Suparmo, Ketua Karang Taruna Dusun Mener, Karanganyar. (Dok/Istimewa)
Ia mengaku, warga desa menyambut baik idenya untuk membuat mural di jalan-jalan. Tak hanya itu gambar mural pun disesuaikan dengan permintaan dari warga tidak hanya berfungsi sebagai pemanis saja namun bisa dimanfaatkan untuk lomba 17 Agustus.
“Ya gambarnya ada bentuk batik, permainan-permainan, ada ular tangga, gambar micky mouse. Dari warga desa juga, sekalin untuk lomba 17 Agustusan,” jelasnya.
Mural ini bukan kali pertama dikerjakan oleh warga Dusun Mener, pada tahun 2018 lalu warga desa juga bergotong royong membuat mural yang sama. Suparmo mengaku pengerjaan membuat mural tahun ini juga dilakukan secara gotong royong. Mereka mengerjakan mural usai pulang kerja, setiap sorenya.
“Muralnya sepanjang 500 meter, dikerjakan setiap pulang kerja, tapi biasanya siang gitu juga saya dan beberapa mengerjakan, mulai menggambarnya pada 26 Juli,” jelasnya.
Ada metode tersendiri sebelum mengambar mural, Suparmo mengaku sebelum dicat jalanan tersebut dibersihkan dan digambar sketsa terlebih dulu. Untuk mural sepanjang 500 meter ia membutuhkan 25 kilo cat.
“Yang 25 kilo itu 10 pail (ukuran cat di ember), kalau yang 5 kilo itu sekira 52 galon. Sebelum dicat itu, jalanan kita semprot dulu biar bersih baru bisa digambar,” pungkasnya.