Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi menu MBG Dok. IDN Times/Yud

Semarang, IDN Times - Viral di media sosial ditemukannya ulat buah di dalam salah satu wadah Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Semarang, ulat tersebut ditemukan oleh salah seorang siswa.

Dalam video berdurasi 20 detik yang sempat beredar di medsos, menampilkan menu MBG di dalam wadah stainless steel yang di dalamnya terdapat tiga ekor ulat dengan kondisi yang masih hidup. Selain itu juga terlihat menu nasi putih, lele goreng, oseng kentang tempe, dan sayur sawi putih dalam kondisi sudah di makan sedikit.

1. Diduga berasal dari buah salak

ilustrasi buah salak (pixabay.com/Robert Lens)

Kepala SMPN 1 Semarang Siminto, membenarkan adanya temuan ulat buah tersebut. Ulat diduga berasal dari salak yang menjadi salah satu menu dalam MBG. "Iya, ada ulat buah. Kalau ulat sayuran tidak mungkin karena dimasak mati. Mungkin saja bisa jadi saat (salak) dipilih utuh tapi di dalamnya busuk. Hanya di satu ompreng (wadah makan). Kejadiannya kemarin (16/4)," katanya dilansir dari Antara.

Temuan ulat buah tersebut, pihaknya segera melaporkan ke pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Prima Raja Sari Resto yang langsung ditindaklanjuti dengan penggantian. "Sudah kami laporkan dan sudah diganti. Kami minta ke katering SPPG agar tidak terulang lagi. Bahkan, harapannya menu berikutnya lebih baik," katanya.

Siminto menjelaskan bahwa program MBG di sekolah tersebut sudah dimulai sejak 24 Februari 2025 dan berjalan baik, termasuk dengan keberadaan menu makanan yang sesuai dengan standar gizi.

Bahkan, ia menyambut baik program MBG yang sangat dinanti siswa karena mereka bisa berhemat dan mendapatkan makanan bergizi secara gratis.

 

2. SMPN 19 Semarang bantah ada makanan tak layak

Ilustrasi pengolahan MBG di SPPG. (IDN Times/Larasati Rey)

Selain di SMPN 1 Semarang, kabar menu MBG yang tidak layak juga dikabarkan terdapat di SMPN 19 Semarang, tetapi Kepala SMPN 19 Mukaromah membantah kabar tersebut. "Informasi yang beredar itu tidak benar. Selama empat hari pelaksanaan MBG di sekolah ini berjalan lancar. Malah kami kaget kok ada informasi tersebut," katanya.

Sejak dimulainya program MBG Senin (14/4/2025) lalu, kata dia, SMPN 19 Semarang melaksanakan MBG dengan standar operasional prosedur (SOP), mulai dari kedatangan, pendistribusian, pengembalian wadah, hingga pengelolaan sisa makanan.

"SOP sudah diterapkan. Kami menyambut kedatangan, mengawal sampai selesai. Sisa makanan kami kelola untuk pupuk, dan ada yang diberikan pada maggot," katanya.

3. Penyedia makanan akui kecolongan

Ilustrasi pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Sementara itu, Direktur Utama Prima Raja Sari Resto Amin Wasono selaku penyedia makanan mengakui kecolongan dengan adanya temuan larva alias ulat buah dalam makanan yang disajikan kepada satu siswa SMPN 1 Semarang.

"Itu kami kecolongan. Kami sudah sortir, tapi ada satu buah itu (salak). (Ulat, red.) Itu adanya dari buah, ya bukan dari sayur. Kalau dari sayur direbus ya sudah mati kan gitu. Ini catatan buat kami agar tidak terulang lagi," katanya.

Selama ini, kata dia, pihaknya mengelola menu MBG di banyak sekolah, mulai TK, SD, SMP, hingga SMA tidak menemui permasalahan tersebut.

"Kami sudah sortir, sudah pilih semuanya, tapi ada satu yang kecolongan. Kami ngirim di TK, SD, SMA, enggak ada masalah. Nah, ini kami jadikan evaluasi. Mungkin menu-menu yang berpotensi ada ulet buah, atau yang lainlah. Kami nanti akan hindari yang seperti itu," katanya.

Editorial Team