Wamentan Berdayakan Kantor Pos untuk Jual Minyakita Seharga Rp14.700

Semarang, IDN Times - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono mengungkapkan, pihaknya masih menemukan harga sejumlah komoditas pangan melebihi harga eceran tertinggi (HET). Kondisi itu mendorong pihaknya bersama Pemkot Semarang dan PT Pos Indonesia menggelar operasi pasar di bulan Ramadan hingga menjelang Idulfitri.
1. Kantor Pos jual sembako di bawah HET

“Beberapa komoditas pangan masih ditemukan melebihi HET seperti beras medium yang seharusnya Rp12.500 per kilogram, namun masih ada yang menjual lebih mahal. Begitu pula dengan minyak goreng MinyaKita yang seharusnya Rp15.700 per liter, tetapi masih ditemukan di kisaran Rp16.000 hingga Rp17.000 per liter,” ungkapnya, Senin (10/3/2025).
Maka itu, lanjut dia, Kementan bersama Pemkot Semarang dan PT Pos Indonesia menggelar operasi pasar. PT Pos Indonesia memberdayakan 1.050 Agri Pos di berbagai daerah menjadi gerai sembako untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Adapun, di Kota Semarang sendiri ada 22 gerai Agri Pos yang menggelar operasi pasar dan siap melayani masyarakat.
“Operasi pasar ini merupakan bentuk nyata kehadiran pemerintah dalam mengatasi lonjakan harga bahan pokok. Melalui gerai sembako Agri Pos, harga komoditas pangan jadi lebih terjangkau. Misalnya, beras di gerai Kantor Pos dijual Rp12.000 per kg dan minyak goreng MinyaKita Rp14.700 per liter, lebih murah dari HET,” kata Sudaryono.
2. Satu KTP bisa belanja maksimal 2 liter minyak goreng

Sementara itu, Direktur Utama PT. Pos Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi mengatakan, gerai PT Pos Indonesia yang dinamakan Agri Pos menyediakan kebutuhan pokok dalam operasi pasar tersebut, dengan pembelian yang dibatasi.
"Jadi, satu KTP (Kartu Tanda Penduduk) hanya boleh membeli maksimal 2 kg gula, 2 liter minyak goreng, dan 10 kg beras," katanya, di sela mendampingi tinjauan Wamentan.
Untuk diketahui, ada 1.050 gerai Agri Pos di seluruh Indonesia, kemudian 265 gerai di Jawa Tengah dan DIY, dan khusus di Kota Semarang ada 22 gerai. PT Pos Indonesia sendiri menggandeng sejumlah stakeholder seperti Bulog, ID Food, PT RNI, hingga PTPN untuk memasok kebutuhan pangan dengan harga yang lebih murah.
3. Pemkot Semarang pastikan stok pangan cukup

Sementara, Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng menyampaikan, pihaknya akan terus berupaya mengendalikan harga dan memastikan stok pangan cukup hingga bulan depan.
“Insya Allah stok cukup sampai dengan bulan depan. Dan kita akan pantau terus supaya stok itu digunakan merata. Tidak ada yang menumpuk di satu titik,” katanya.
Agustina turut menghimbau masyarakat agar tidak melakukan pembelian secara berlebihan guna menjaga kestabilan harga.
“Sehingga warga nggak usah nyetok berlebih. Ini lho untuk kebutuhan hari ini, uangnya kalau ada lebih ya ditabung atau untuk kebutuhan lain,” tandasnya.