5 Kiper Terbaik Liga Top Eropa Paruh 2023/2024 Berdasar xGOT

Las Palmas boleh berbangga bisa masuk jajaran 10 besar LaLiga 2023/2024. Maklum sebagai tim promosi, tak ada ekspektasi tinggi yang pantas disematkan pada mereka. Namun, ada satu hal menarik dari tim ini. Bila melihat statistik, Las Palmas bukanlah tim yang produktif mencetak gol.

Mereka lebih sering diserang, terlihat dari akumulasi tembakan yang harus dihadapi sang kiper, yakni sebanyak 79 tembakan. Itu salah satu yang terbanyak di LaLiga musim ini. Dengan serangan yang bertubi-tubi itu, Opta Analyst memprediksi kalau jumlah kebobolan mereka di luar tendangan penalti (xGOT conceded) sebesar 22,5.

Ini cukup jauh dari jumlah kenyataan di lapangan yang hanya kemasukan 13 gol. Dengan selisih itu, bisa disimpulkan kalau kiper mereka, Álvaro Valles berhasil menghalau 9,5 gol seorang diri. 

Arthur Desmas dari Le Havre berhasil mempertahankan selisih prediksi gol kebobolan (xGOT conceded) dengan gol kebobolan sebenarnya di angka 8,6.

Ini membuatnya menempati peringkat tertinggi di Ligue 1 Prancis saat ini. Sama dengan Las Palmas, Le Havre juga bukan tipe tim yang agresif menguasai bola dan menyerang. 

Mereka lebih sering mengandalkan serangan balik cepat dan menyebar saat berhasil merebut bola.

Dari total 84 tembakan yang ditujukan ke arah gawang Desmas, Opta memprediksi bakal ada 25,6 gol yang tercipta di gawang Le Havre sepanjang paruh musim ini. Namun, tim yang baru promosi ke Ligue 1 itu hanya kemasukan 17 gol. 

Performa apik kiper Tottenham Hotspurs juga berbanding lurus dengan statistik. Vicario tercatat berhasil menghalau 6,9 gol seorang diri.

Jumlah tembakan yang harus dihadapinya memang tak bisa dibilang bombastis bila dibanding kiper-kiper lain di English Premier League (EPL). Sebagai ilustrasi, Vicario hanya menghadapi 86 tembakan. Jauh bila dibanding Thomas Kaminski (Luton Town) yang harus menghadang 106 tembakan ke gawang.

Namun, bila disandingkan dengan dua penjaga gawang sebelumnya, angkanya cukup berimbang. Opta memprediksi Spurs bisa saja kebobolan 28,9 sejauh ini. Di lapangan, Vicario baru kebobolan 22 gol. Ia ditempel ketat Kaminski di peringkat kedua yang berhasil menghalau 6 gol sendirian. 

FC Koln juga tim yang tidak begitu lihai menguasai bola apalagi di zona pertahanan lawan. Ini termanifestasi lewat jumlah gol kemasukan mereka yang mencapai 27, salah satu yang terburuk di Bundesliga Jerman 2023/2024 sejauh ini. Namun, angka itu ternyata 6,5 lebih baik dari prediksi Opta Analyst berdasar perhitungan xGOT yakni sebesar 33,5. 

Itu artinya kiper utama mereka, Marvin Schwabe punya kontribusi yang cukup besar sebagai pemain bertahan terakhir. Itu pun ia dapat dengan harus menghalau 84 tembakan ke arah gawangnya (tertinggi kedua di Bundesliga musim ini).

Meski begitu, FC Koln wajib waspada dengan posisi mereka yang teronggok di peringkat kedua dari bawah. Bila tak membaik, mereka bisa kehilangan kesempatan untuk play-off dan langsung terelegasi otomatis. 

Usianya tak lagi muda. Penggemar bahkan sudah mulai mengisyaratkan keinginan mereka untuk melihat kiper muda Oliver Christensen lebih sering diturunkan. Namun, ternyata pelatih Vincenzo Italiano punya alasan kuat mempertahankan kiper senior Pietro Terracciano. 

Menurut amatan Opta Analyst, Terracciano harus menghadapi 84 tembakan dan harusnya 14,2 di antaranya berbuah gol. Namun, berkat keberadaannya, Fiorentina hanya kebobolan 8 gol. Itu belum termasuk satu penyelamatannya saat Hellas Verona dapat hadiah penalti. 

xGOT adalah alat analisis yang berhasil mengubah penilaian kita terhadap kiper. Ini bukan lagi soal clean sheet belaka, tetapi seberapa persisten dan besarnya kontribusi para penjaga gawang tadi menghadapi tembakan lawan. Bukan tak mungkin, gelar kiper terbaik di masa-masa yang akan datang justru bisa diberikan pada tim-tim yang relatif defensif.