Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Faktor di Balik Performa Brilian Bologna di Serie A Musim 2023/2024

Bologna FC 1908 (instagram.com/seriea)

Pada akhir tahun 2023, selama satu minggu berturut-turut, Bologna berhasil mengalahkan Roma, Inter dan Atalanta. Catatan performa yang luar biasa ini membuat Bologna nyaman di posisi ke empat klasemen sementara Serie A.

Kemenangan atas Inter pada Kamis, 21 Desember 2023 juga terasa lebih spesial. Selain berhasil menyingkirkan Inter dari Copa Italia, sang pemuncak klasemen Serie A itu bahkan belum bisa mengalahkan Bologna di musim ini.

Performa impresif Bologna di musim ini tak luput dari beberapa faktor penting yang dilakukan oleh jajaran pengurus klub. Berikut 6 faktor penting di balik catatan gemilang Bologna di Serie A musim 2023/2024.

1. Joshua Zirkzee yang makin menggila

Joshua Zirkzee (instagram.com/zirkzee)

Pemain yang didatangkan dari Bayern Munchen pada tahun 2022, Joshua Zirkzee terasa seperti transfer bargain karena harganya yang hanya €8,5 juta.

Di musim ke duanya bersama Bologna ini, Zirkzee seakan menemukan performa terbaiknya. Total pemain asala Belanda ini sudah mengoleksi 7 gol dan bertengger di posisi 5 daftar top skor Serie A.

Tak hanya menjadi mesin pencetak gol, Zirkzee juga ahli dalam membuka ruang agar para gelandang di belakangnya bisa menusuk masuk ke area bertahan lawan dan mencetak gol.

2. Lewis Ferguson jadi kunci transisi bertahan dan menyerang

Lewis Ferguson (instagram.com/officialbolognafc)

Jika Zirkzee adalah tumpuan lini serang Bologna, maka Lewis Ferguson adalah silent hero di balik performa brilian klub di musim ini.

4 gol dan 2 asis sudah dihasilkan oleh pemain asal Skotlandia ini. Jika statistik tadi dirasa kurang cukup, pemain berusia 24 tahun ini juga mencatatkan rata-rata 54,2 pasing per laga dan 1,4 tekel.

Angka tadi menunjukkan bahwa Lewis Ferguson menjadi pengatur tempo permainan Bologna dalam urusan menyerang dan bertahan.

3. Kokohnya lini bertahan dengan hadirnya Beukema dan Calafiori

Calafiori (kiri), Skorupski (tengah) dan Beukema (kanan). (instagram.com/richycala)

Dua nama ini sudah sepantasnya masuk dalam deretan pemain bertahan terbaik di Serie A pada paruh musim 2023-2024.

Walaupun keduanya tidak terlalu tinggi dalam ukuran bek tengah, tak menjadi masalah bagi Beukema dan Calafiori dalam menghadang serangan lawan.

Dua pemain yang baru saja bergabung di awal musim, langsung bisa bermain kompak. Di tambah lagi Calafiori yang masih berusia 21 tahun, tak takut berduet dengan Beukema yang terpaut... tua darinya

Lini belakang Bologna juga disokong dengan hadirnya gelandang bertahan bernama Remo Fleuer, yang kokoh membantu pertahanan tim.

Kombinasi yang cukup solid ini mampu membawa Bologna menjadi tim dengan pertahan terbaik ke tiga di Serie A dengan hanya 12 kali kebobolan.

4. Transfer pemain yang tepat sasaran

Alexis Saelemaekers (instagram.com/officialbolognafc)

Tidak memiliki kemampuan finansial layaknya klub-klub besar, Bologna menerapkan strategi transfer dengan mengincar pemain yang cukup efektif dengan harga yang murah.

Hasilnya pemain seperti Dan Ndoye dan Sam Beukema dan Riccardo Calafiori didatangkan dengan harga yang murah. Sementara Alexis Saelemaekers, Victor Kristensen dan Remo Freuler didatangkan dengan status pemain pinjaman.

Meskipun harus menjual para pemain penting di musim sebelumnya untuk menutupi budget transfer musim ini, deretan pemain-pemain tadi nyatanya menjadi andalan Bologna di musim ini.

5. Thiago Motta sebagai 'otak' di balik catatan gemilang Bologna

Thiago Motta (instagram.com/officialbolognafc)

Keterbatasan materi pemain tidak menjadi alasan bagi Thiago Motta untuk mampu bersaing dengan klub besar. 

Kehilangan para pemain andalan seperti Jerdy Schouten, Nicolas Dominguez dan Musa Barrow di awal musim, tak membuat Thiago Motta kehabisan akal mengatur racikan pemainnya.

Berposisi sebagai gelandang semasa menjadi pemain sepak bola aktif, ternyata berdampak positif dalam filosofi Thiago Motta saat menjadi pelatih. Bologna di musim ini diracik menjadi tim yang kompak dan penuh kreatifitas tanpa bertumpu pada satu pemain saja.

Total musim ini Bologna hanya dua kali kalah dari 17 pertandingan di liga. Hasil gemilang tersebut membawa Bologna ke posisi 4 dan hanya berjarak satu poin dari AC Milan di posisi 3.

Jika berhasil menjaga asa, 4 besar hingga akhir musim, mimpi Bologna untuk kembali ke kompetisi Eropa bisa menjadi kenyataan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ihsanul Djakaria
EditorIhsanul Djakaria
Follow Us